Konsep Pernikahan Kovenan Sebagai Sebuah Usulan Terhadap Problema Pernikahan Modern Serta Implikasi Praktis dan Eklesial.
Abstract
Alkitab telah memberikan penjelasan yang cukup mengenai rancangan Allah terhadap pernikahan. Adanya dasar dan tujuan yang jelas telah menjadi keindahan tersendiri bagi pernikahan Kristen dibandingkan dengan pernikahan lainnya. Terlebih lagi ketika la, sang Pencipta sendirilah, yang menetapkan dasar dan tujuan tersebut. Dari mulanya Allah telah menetapkan pernikahan dalam bentuk kovenan, yang bisa dilihat dalam Kejadian 2:24, dan juga telah menetapkan tujuan dari rancangan Allah terhadap pernikahan yang dijelaskan dengan baik oleh Paulus di dalam Efesus 5:22- 33, yaitu pernikahan menjadi gambaran akan relasi Kristus dengan jemaat dan melaluinya nama Tuhan dipermuliakan. Sayangnya, dalam beberapa dekade belakangan ini, tidak sedikit pasangan Kristen yang pemikahannya haras berakhir pada perceraian. Salah satu faktor yang dapat menjadi alasan kuat akan adanya perabahan di dalam cara orang-orang masa kini melihat dan menjalani relasi pernikahan ialah karena pengarah dari budaya modem. Jika demikian, sudah seharasnya fenomena ini memicu kegelisahan di dalam diri orang percaya untuk mengambil sikap dalam menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh pasangan-pasangan pada masa kini.
Gereja sebagai komunitas orang percaya dapat menjadi wadah yang ideal untuk mengingatkan pasangan-pasangan pada masa kini akan konsep yang benar mengenai pernikahan Kristen, juga membimbing pasangan-pasangan untuk menjalani pernikahan mereka sesuai dengan rancangan Allah terhadap pernikahan. Hal pertama yang dapat dilakukan ialah gereja haras terlebih dahulu disadarkan akan adanya perabahan dan permasalahan yang sedang menyerang relasi pernikahan pada masa kini. Selanjutnya, gereja dapat mengedukasi pasangan mengenai konsep pernikahan kovenan dan memikirkan kegiatan-kegiatan pembinaan maupun pelayanan pastoral yang dapat diberikan, tidak hanya kepada pasangan-pasangan yang hendak menikah, tetapi juga kepada pasangan-pasangan yang sudah menikah. Dengan demikian, niscaya pasangan-pasangan tersebut dapat melihat keindahan dari pernikahan Kristen dan menjalani pernikahan mereka dengan memiliki arah tujuan yang jelas, yaitu untuk memuliakan nama-Nya.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Konsep Intimasi Kristus Dengan Jemaat-Nya Sebagai Analogi dari Pernikahan Berdasarkan Efesus 5:22-33 dan Implikasinya untuk Menjaga Intimasi Pernikahan Kristen.
Lokajaya, Christy (Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2015)Pernikahan merupakan lembaga sosial terkecil yang dibentuk oleh Allah mendahului semua lembaga sosial lainnya. Walaupun kecil, lembaga ini begitu penting karena menjadi fondasi dan dasar yang dapat mempengaruhi seluruh ... -
Perjanjian Pernikahan Menurut Maleakhi 2:14 dan Efesus 5:21-33: Sebuah Tinjauan Eksegetikal Mengenai Hakekat Pernikahan Kristen
Tjia, Ing Kie (Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2005)Berangkat dari maraknya perceraian dan pergumulan pernikahan, penulis mempertanyakan nilai pernikahan Kristen pada masa kini. Pada saat ini terdapat banyak konsep pernikahan dan pandangan terhadapa perceraian. Hal ini ... -
Hubungan antara Sikap Religius dengan Kepuasan Pernikahan.
Sriwulan L.H, Elizabeth (Sekolah Tinggi Teologi SAAT Malang, 2020-11)Data perceraian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia terus meroket. Bermacam-macam penelitian dilaksanakan guna mengetahui faktor-faktor yang menunjang maupun yang menghancurkan sebuah pernikahan. Banyak hasil riset ...