dc.description.sponsorship | Crucial Moral Principle dalam titik tertentu dapat menjadi standar yang baik untuk menilai moralitas tindakan seseorang. Sayangnta, dengan standar itu, Raymond D. Bradley menunjukkan bahwa Allah yang diajukan oleh kekristenan tidak menggambarkan Allah yang sempurna, sebab berdasarkan apa yang diceritakan dalam beberapa teks perjanjian lama, Allah memerintahkan orang Israel untuk melakukan tindakan yang melanggar Crucial Moral Principle. Dengan mengasumsikan bahwa tindakan yang diinisiasi Allah juga menjadi tanggung jawab-Nya, Bradley menuduh bahwa iman Kristen menjadi tidak logis bila ditambahkan dengan kepercayaan bahwa Alkitab adalah penuntun hidup manusia. Artikel ini ditulis dengan niat membuktikan bahwa Allah, baik melalui inisiatif, tindakan secara langsung, maupun perintah-Nya, tidak melanggar Crucial Moral Principle melalui bantahan terhadap tiga klausul dalam Crucial Moral Principle. | en_US |