dc.description.abstract | Pergumulan antara identitas dan relevansi merupakan pergumulan gereja di sepanjang abad dan tempat. Pergumulan inilah yang pada akhirnya menentukan kehidupan dan peranan sebuah gereja di dalam dunia. Gereja-gereja yang menyandang status "injili" pun, tidak lepas dari pergumulan ini. Pertanyaannya, apakah identitas injili--yang merupakan warisan teologi Barat--relevan di dalam konteks gereja di Indonesia? Lalu, apakah identitas injili--dengan nilai-nilai ortodoks yang dipegangnya--masih dapat menjawab pergumulan dunia yang berkembang ke arah postmodernisme ini ? Secara khusus bagi kaum muda Kristen Indonesia, apakah identitas injili masih tetap memiliki makna yang relevan bagi kehidupan mereka? Artikel ini berusaha meninjau pertanyaan-pertanyaan ini dengan melihat kepada esensi dari identitas injili itu sendiri, sebelum akhirnya meninjau pergerakan post-conservative evangelicalism dan implikasinya kepada pelayanan kaum muda Indonesia masa kini. | en_US |