dc.contributor.author | Kristyanto, Daniel Timoti | |
dc.date.accessioned | 2019-07-27T06:19:56Z | |
dc.date.available | 2019-07-27T06:19:56Z | |
dc.date.issued | 2013-08 | |
dc.identifier.uri | http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/535 | |
dc.description.abstract | Melantunkan puji-pujian saat melakukan ritual pengusiran setan (exorcism) merupakan praktik yang biasa dilakukan oleh umat Kristiani, termasuk pendeta. Praktik ini tidak hanya dilakukan oleh pendeta dari kalangan kharismatik tetapi juga dari kalangan injili. Biasanya para pendeta akan membentuk suatu tim pengusiran setan yang terdiri dari tiga, atau bahkan lebih, orang. Tim tersebut tidak hanya berfungsi untuk memegangi orang yang kerasukan atau membantu pendeta bila ada sesuatu yang dibutuhkan namun juga untuk menaikkan puji-pujian. Dari fenomena ini saja tampak pujian dipercaya memegang peranan yang cukup penting dalam ritual pengusiran setan. Walaupun praktik menyanyikan pujian ini masuk dalam daftar penting dan sudah biasa dilakukan oleh para pendeta ketika mengusir setan, sebenarnya ada satu pertanyaan yang masih mengganjal dalam pikiran penulis. Pertanyaan ini muncul karena penulis merasa bingung: mengapa hampir di setiap ritual pengusiran setan selalu menyanyikan pujian? Apakah pujian memiliki fungsi dalam ritual pengusiran setan? Apakah menyanyikan pujian saat melakukan ritual pengusiran setan itu memiliki dasar yang alkitabiah? Dengan berdasar dari pertanyaan-pertanyaan di atas maka penulis tertarik untuk membahas peran atau fungsi pujian dalam ritual pengusiran setan dalam agama Kristen. Penulis pertama-tama akan membahas tentang mengapa pujian itu penting dalam pengusiran setan sekaligus mengupas dasar-dasar Alkitab di dalamnya. Setelah itu penulis akan membahas orientasi dan kuasa puji-pujian dalam pengusiran setan. | en_US |
dc.publisher | Bidang Minat Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi SAAT | en_US |
dc.title | Tinjauan terhadap Praktik Pujian dalam Ritual Pengusiran Setan | en_US |
dc.type | Article | en_US |