Show simple item record

dc.contributor.advisorMamahit, Aileen Prochina
dc.contributor.advisorSulistio, Thio Christian
dc.contributor.authorHarfin, Tessar
dc.date.accessioned2025-08-27T08:40:06Z
dc.date.available2025-08-27T08:40:06Z
dc.date.issued2025-01
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1760
dc.description.abstractKetidakhadiran ayah secara emosi berdampak pada perkembangan anak perempuan, secara khusus ketika mereka berelasi dengan lawan jenis. Ayah sebagai “cinta pertama” anak perempuan menjadi acuan bagaimana mereka membangun hubungan pacaran dengan laki-laki. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana remaja perempuan yang mengalami ketidakhadiran ayah secara emosi dalam membangun hubungan pacaran dengan laki-laki. Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara semi terstruktur terhadap 10 orang partisipan remaja perempuan dengan rentang usia 18-25 tahun yang pernah, sedang, maupun belum pernah berpacaran. Partisipan diperoleh dengan metode purposive sampling melalui kuesioner singkat yang menilai kedekatan emosi mereka dengan ayah. Dalam hal ini peneliti tidak melibatkan partisipan yang mengalami ketidakhadiran ayah oleh karena kematian atau pun perceraian. Hasil wawancara dianalisa dengan metode thematic anaylsis. Peneliti menemukan tiga buah tema besar, di mana masing-masing tema memiliki dua buah subtema. Tema-tema tersebut yaitu: persepsi terhadap laki-laki, persepsi terhadap hubungan pacaran, dan pengalaman berpacaran. Oleh karena persepsi terhadap laki-laki bersifat negatif, maka hubungan pacaran pun dirasa menakutkan. Walaupun demikian, partisipan tetap ingin berpacaran sebab memperoleh kenyamanan secara emosi yang belum pernah dirasakan melalui relasi dengan ayah. Dengan demikian, hubungan pacaran dirasa dapat mengisi kekosongan secara emosi akibat ketidakhadiran ayah secara emosi. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa ayah belum sepenuhnya mengasuh anak perempuan sesuai dengan teladan Allah sebagai Bapa. Maka diharapkan penelitian ini dapat menyadarkan para ayah akan pentingnya keterlibatan dalam mengasuh, secara spesisik yaitu kehadiran secara emosi bagi anak perempuan.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectketidakhadiran ayah secara emosien_US
dc.subjectpengasuhan ayahen_US
dc.subjectfather wounden_US
dc.subjectremaja perempuanen_US
dc.subjecthubungan pacaranen_US
dc.titlePengalaman Remaja Perempuan yang Mengalami Ketidak-hadiran Ayah Secara Emosi dalam Membangun Hubungan Pacaran dengan Lawan Jenisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2312047001
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20221090329


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record