dc.description.abstract | Amanat agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:18-20 menegaskan kepada setiap orang percaya untuk memiliki satu misi yang sama yaitu menjadikan semua bangsa murid Kristus. Dalam rangka memenuhi misi tersebut, sekolah Kristen berdiri untuk mengajarkan para siswa apa yang sudah Tuhan Yesus ajarkan. Sayangnya, tidak semua sekolah Kristen melaksanakan hal tersebut. Mereka mengadopsi filsafat-filsafat non-Kristen sebagai dasar dalam membuat dan melaksanakan kurikulum mereka. Akibatnya, banyak anak Kristen memiliki wawasan dunia sekuler. Sekolah Kristen seharusnya mendasari kurikulum mereka dengan firman Tuhan. Melalui kurikulum alkitabiah, para guru dan siswa diajak untuk melihat segala ilmu dan kebenaran dari kacamata Alkitab.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta yang telah melakukan kurikulum alkitabiah selama beberapa tahun belakangan ini. Studi ini berfokus untuk memahami perspektif para guru terhadap penerapan kurikulum alkitabiah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan mencari tahu pendapat dari para guru mengenai pengertian, manfaat, tujuan, proses pelaksanaan integrasi alkitabiah yang selama ini telah diterapkan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dasar dalam mengumpulkan informasi dari lima orang partisipan yang diwawancarai.
Temuan dari penelitian ini dibagi menjadi empat topik: (1) pengertian, manfaat dan tujuan Bible-Based Integration (BBI), (2) proses persiapan pelaksanaan BBI, (3) kendala-kendala dalam menerapkan BBI, dan (4) harapan dan usulan kepada pihak sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti mendapatkan tema-tema besar dari setiap topik. | en_US |