dc.contributor.author | Pyerwaya, Karenina | |
dc.date.accessioned | 2024-07-18T01:58:23Z | |
dc.date.available | 2024-07-18T01:58:23Z | |
dc.date.issued | 2024-06 | |
dc.identifier.uri | http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1653 | |
dc.description.abstract | Perdebatan mengenai konsep kehendak bebas bebas manusia menyangkut doktrin keselamatan teologi Kristen masih terus diperbincangkan. Agustinus dan Calvin menekankan ajaran Alkitab mengenai manusia yang jatuh ke dalam dosa tidak memiliki kemampuan untuk memilih apa yang baik termasuk memilih untuk menerima keselamatan dari Allah melalui Kristus. Namun, konsep ini ditentang oleh Pelagius dan Pighius yang menyatakan bahwa kehendak bebas manusia memungkinkan manusia untuk tidak berdosa. Makalah ini akan memaparkan konsep kehendak bebas menurut Agustinus dan Calvin melalui perdebatan mereka mengenai perbudakan kehendak. Orang Kristen perlu memiliki konsep kehendak bebas manusia dengan benar agar tidak diombang-ambingkan dengan pengajaran sesat yang menurunkan rasa hormat dan syukur kepada anugerah Allah yang begitu besar dalam karya penyelamatan Kristus Yesus. | en_US |
dc.publisher | Consilium: Jurnal Teologi Dan Pelayanan 28 | en_US |
dc.subject | Kehendak bebas | en_US |
dc.subject | perbudakan kehendak | en_US |
dc.subject | Agustinus | en_US |
dc.subject | Yohanes Calvin | en_US |
dc.title | Memahami Konsep Kehendak Bebas Menurut Agustinus dan Calvin dari Perdebatan Perbudakan Kehendak | en_US |
dc.type | Article | en_US |