Kasih Kristen yang Inklusif dan Pengajaran Kristen yang Ekslusif: Eksegesis 2 Yohanes 1:4-11
Abstract
Antikristus dapat disematkan kepada banyak pribadi baik dari musuh Allah di akhir zaman; Kristus yang semu (pseudo Christ); bahkan setan yang menyerupai Kristus; maupun doketisme dan/atau gnostisisme. Lalu siapa sebenarnya antikristus itu? Dengan mengeksegesis 2 Yohanes 1:4–11, penulis akan menunjukkan bahwa antikristus adalah pribadi yang memiliki pemahaman doketisme dan/atau gnostisisme. Penulis surat 2 Yohanes mendorong agar pribadi yang memiliki pemahaman tersebut tidak diterima di dalam gereja, agar tidak membawa ajaran lain ke dalam komunitas Kristen. Ia juga mendorong agar penerima suratnya dapat hidup saling mengasihi satu sama lain dengan menunjukkan keramahtamahan kepada sesama. Tulisan ini akan terbagi ke dalam empat bagian. Pertama, penulis akan memberikan analisis sejarah dan sosial. Kedua, penulis akan memaparkan analisis sastra. Ketiga, penulis akan menyampaikan analisis teologi. Terakhir, penulis memberikan saran dan kesimpulan bahwa surat 2 Yohanes mendorong komunitas Kristen untuk hidup saling mengasihi dengan menunjukkan keramahtamahan kepada sesama (inklusif) dan tidak menerima ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran para Rasul (eksklusif).