Kristologi Kitab Wahyu
Abstract
Kitab Wahyu ditulis adalah untuk menghibur dan menguatkan orang Kristen dan gereja pada waktu itu, yang mengalami banyak kekecewaan, penderitaan dan penganiayaan di bawah pemerintahan Romawi. Kitab ini ditulis agar mereka membaca dan menjadi tabah dan tetap bertahan menghadapi segala penderitaan, tetap setia dan berpegang teguh pada iman mereka, serta selalu berharap dan memandang pada Kristus yang adalah Anak Domba Allah yang menang, sebab orang Kristen dan gereja pada waktu mengalami banyak penganiayaan di bawah pemerintahan Romawi, bahkan banyak yang mati syahid (6:9-11; 7:14.) Oleh sebab itu dalam kitab Wahyu ini ajaran tentang person Kristus sangat ditonjolkan, yang sering kali digambarkan penuh dengan kemenangan dan kemuliaan. Kristus sebagai Anak Domba Allah, sebagai Alfa dan Omega di dalam banyak hal bahkan dikisahkan setara dengan Allah. Rasul Yohanes bisa menulis semuanya ini karena memang Kristus menyatakan diri-Nya dan memberikan visi-Nya kepadanya. Dr. Walvoord mengatakan bahwa tujuan penulisa kitab Wahyu adalah “to reveal Jesus Christ as the glorified One in contrast to the Christ of the Gospels, who was seen in humiliation and suffering.” Oleh sebab itu dalam tulisan ini kami berusaha untuk memaparkan person Kristus yang begitu berkuasa dan mulia, namun yang juga begitu peduli dan memperhatikan gereja-Nya. Dan kemuliaan Kristus itu pada akhirnya akan dinyatakan sepenuhnya dalam parousia, suatu pengharapan yang terakhir dan yang selalu dinantikan oleh setiap orang yang percaya. Bagi kami, gereja dan orang Kristen di Indonesia hari ini perlu sekali banyak membaca dan merenungkan kitab Wahyu.