dc.description.abstract | Di dalam teologi Feminis, Allah sering kali digambarkan sebagai sosok feminin yang dianggap jauh lebih bersahabat dengan kalangan wanita. Demikian pula, di dalam novel dan film terkenal berjudul The Shack karya William P. Young, Allah digambarkan hadir sebagai sosok wanita tua karena tokoh utama di dalam karya tersebut dianggap belum siap untuk menerima sosok Allah yang maskulin. Hal ini pantas menjadi Apakah argumentasi Allah feminin seperti yang dikemukakan oleh kalangan feminis dan karya Young dapat dibenarkan? Makalah ini berusaha untuk membahas secara sederhana kesalahan yang dibuat oleh kalangan Feminis, diwakili oleh Rosemary Radford Ruether, seorang feminis terkemuka akhir abad ke-21 hingga tahun 2022. Makalah ini mengevaluasi konsep Allah yang ada di dalam teologi feminis Ruether berdasarkan teologi Injili, terutama dengan mengatakan bahwa Allah di dalam teologi feminis Ruether (1) kurang tepat secara alkitabiah dan (2) beranjak dari metode berteologi yang keliru. Sebaliknya, makalah ini menegaskan bahwa konsep Allah yang digambarkan oleh Alkitab dalam wawasan dunia patriarki masih tetap menjunjung kesetaraan antara pria dan wanita sebagai gambar dan rupa Allah yang sepadan. | en_US |