dc.description.abstract | Kesinambungan antara motif Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sering kali mengundang ketertarikan para ahli biblika untuk menyeledikinya. Beberapa usulan telah diberikan mengenai kesinambungan motif antar perjanjian ini. William Dubreel mengusulkan penciptaan baru, Charles H. Scobie mengusulkan pendekatan multietnik, Martus A. Maleachi dan Hendra Yohanes mengusulkan tentang kehadiran Allah. Dalam makalah ini, Penulis melihat dan mengusulkan sebuah motif baru yaitu panggilan kepada umat Allah untuk hidup berbeda. Motif tersebut dapat dilihat dengan analisa teologis hukum secara khusus hukum perbudakan yang mewakili Perjanjian Lama dan membandingkannya dengan Khotbah Yesus di Bukit yang mewakili Perjanjian Baru. Dengan motif ini, setidaknya ada dua implikasi bagi orang percaya. Pertama, orang percaya juga punya panggilan untuk hidup berbeda dari dunia. Kedua, Motif ini semakin membuktikan kontinuitas, kesinambungan dan konsistensi Alkitab dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. | en_US |