dc.description.abstract | Krisis multidimensi yang melanda Indonesia hingga saat ini tidak dapat dilepaskan dari persoalan kepemimpinan. Bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan yang berkepanjangan, di mana pada masa kini begitu sulitnya untuk menemukan pemimpin yang dapat dipereaya. Berbagai kasus para pejabat yang mengemuka, menunjukkan betapa terpuruknya wajah kepemimpinan bangsa.
Kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme seakan sudah menjadi trade mark yang identik dengan birokrasi, pejabat negara, bahkan di semua jajaran pemerintahan. Sektor swasta pun tidak ketinggalan turut mengambil bagian dalam berkolaborasi dengan oknum aparat pemerintah dalam mengeruk keuntungan, kekayaan, dan materi yang sebesar- besarnya. Padahal, di sisi yang lain sebagian rakyat Indonesia masih hidup dalam kemiskinan, pendidikan rendah, tidak mendapatkan keadilan, dan berbagai persoalan lainnya. Belum lagi, kasus moral yang juga tidak jauh dari kehidupan para pemimpin- pemimpin, semakin menambah daftar keterpurukan kepemimpinan di Indonesia. Semuanya ini pun akibatnya berdampak kepada kinerja dan kualitas pengelolaan negara.
Yosafat sebagai seorang raja yang berkuasa di Yehuda, adalah salah seorang raja yang berhasil dalam memimpin bangsanya. la berhasil membawa Yehuda kepada puncak kejayaan, hal ini tampak melalui kemakmuran ekonomi, ditegakkannya keadilan dan keamanan, perhatiarmya terhadap pendidikan, pemerintahan yang bersih, dan spiritualitas bangsanya yang baik. Kunci dari semua keberhasilan kepemimpinannya adalah adanya pengenalan dan rasa hormat kepada Allah yang disembahnya dan juga kecintaannya kepada Taurat Tuhan sebagai penuntun hidup; serta melalui sebuah proses yang panjang dalam pembentukannya sebagai seorang raja.
Kepemimpinan Yosafat adalah sebuah model yang sangat pantas untuk dapat dijadikan teladan bagi kepemimpinan Kristen di Indonesia dalam kontribusinya mengupayakan terciptanya sebuah pemerintahan yang baik {good governance). Sebuah pemerintahan yang akan membawa rakyat Indonesia kepada kejayaan, kehidupan adil dan makmur. Di tengah-tengah terpuruknya kepemimpinan di Indonesia, maka orang Kristen sebagai umat yang telah ditebus, diharapkan mampu untuk turut memberikan warna dan pengaruh kepada kepemimpinan yang ada.
Melalui tulisan ini, penulis akan meninjau pemahaman teologis kepemimpinan Yosafat yang berdampak kepada kebijakan-kebijakan pemerintahannya, kemudian merelevansikannya terhadap kepemimpinan Kristen di Indonesia dalam perannya sebagai garam dan terang dunia. | en_US |