Apakah Belajar Teologia Itu Berbahaya?
Abstract
Beberapa waktu yang lalu seorang rekan kerja menceritakan bahwa ia menghadiri sebuah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) yang dilayani oleh seorang pendeta yang dulunya adalah penyanyi. Di dalam KKR itu sang pendeta, pada waktu berdoa, mengatakan: "Dalam nama Tuhan Yesus,... saya usir roh teologia, roh judi, roh zinah...." Apa yang dimaksud oleh sang pendeta dengan pernyataan tersebut? Apakah diktum seperti di atas dapat dibenarkan, sehingga teologia sudah sedemikian membahayakan bagi jemaat awam (khususnya yang mengikuti KKR tersebut)? Paling sedikit sang pendeta dapat dibenarkan apabila yang dimaksudkannya adalah bahwa kadang-kadang memang ada sebagian orang yang mempelajari teologia atau ilmu tentang Allah terjebak dalam diskusi, teori, perdebatan doktrin yang tidak habis-habisnya, serta kemudian menjadi "dingin", tanpa kasih, tidak menginjil, malas melayani, dan seterusnya. Dengan kata lain, apabila seseorang terlalu banyak berteologia sampai seluruh semangat, pikiran, dan "roh"-nya diliputi oleh ("makhluk" yang namanya) teologia, sehingga antara ortodoksi dengan ortopraksis dari orang itu dapat menjadi tidak seimbang. Dalam hal ini sang pendeta sekali lagi dapat dikatakan benar.