Studi Relasi Paulus-Timotius dan Implikasinya terhadap Relasi Pembimbing-Murid dalam Pemuridan Masa Kini
Abstract
Amanat Agung yang tercantum dalam Matius 28:18-20 menyatakan bahwa orang percaya mengemban mandat untuk menjadi dan menjadikan semua bangsa murid-murid Kristus. Dalam hal ini, Alkitab memberi tahu bahwa konteks dalam membuat murid adalah melalui relasi, seperti yang dicontohkan oleh rasul Paulus. Namun demikian, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pemuridan sering kali mengalami tantangan. Tantangan tersebut datang dari arus globalisasi dan paham pascamodern yang membawa dampak negatif pada relasi dan spiritualitas orang Kristen. Selain itu, tantangan pemuridan juga dapat datang dari dalam gereja, yaitu ketika gereja memuridkan berdasarkan program dan bukan dengan menciptakan lingkungan pemuridan yang relasional. Sebab itu, para pembuat murid (dalam hal ini pemimpin gereja dan pembimbing) di zaman ini perlu membangun dan mengembangkan relasi-relasi yang alkitabiah dalam melaksanakan pemuridan.
Berdasarkan pemahaman akan pentingnya sebuah relasi pemuridan oleh pembimbing bagi murid, maka dalam skripsi ini, penulis memfokuskan penelitian terhadap relasi pemuridan yang dibangun dan dikembangkan Paulus kepada Timotius dalam Alkitab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi relasi pemuridan Paulus kepada Timotius bagi relasi pembimbing dengan murid. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dengan fokus kepada penelitian kepustakaan.
Setelah melakukan penelitian terhadap relasi pemuridan rasul Paulus kepada Timotius, penulis mendapati tiga relasi yang perlu dilakukan seorang pembimbing dalam membangun dan mengembangkan relasi pemuridannya kepada murid. Relasi-relasi tersebut adalah relasi pembimbing sebagai bapa rohani bagi murid, relasi pembimbing sebagai guru bagi murid, dan relasi pembimbing sebagai sahabat bagi murid. Jika ketiga relasi tersebut dibangun dan dikembangkan oleh para pembimbing, maka diharapan akan semakin banyak orang Kristen yang bertumbuh semakin serupa dengan Kristus di tengah tantangan zaman yang ada saat ini.