Show simple item record

dc.contributor.advisorSoegianto, Hari
dc.contributor.authorRenoardi, Amos
dc.date.accessioned2019-08-22T07:01:13Z
dc.date.available2019-08-22T07:01:13Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/617
dc.description.abstractAmanat Agung yang tercantum dalam Matius 28:18-20 menyatakan bahwa orang percaya mengemban mandat untuk menjadi dan menjadikan semua bangsa murid-murid Kristus. Dalam hal ini, Alkitab memberi tahu bahwa konteks dalam membuat murid adalah melalui relasi, seperti yang dicontohkan oleh rasul Paulus. Namun demikian, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pemuridan sering kali mengalami tantangan. Tantangan tersebut datang dari arus globalisasi dan paham pascamodern yang membawa dampak negatif pada relasi dan spiritualitas orang Kristen. Selain itu, tantangan pemuridan juga dapat datang dari dalam gereja, yaitu ketika gereja memuridkan berdasarkan program dan bukan dengan menciptakan lingkungan pemuridan yang relasional. Sebab itu, para pembuat murid (dalam hal ini pemimpin gereja dan pembimbing) di zaman ini perlu membangun dan mengembangkan relasi-relasi yang alkitabiah dalam melaksanakan pemuridan. Berdasarkan pemahaman akan pentingnya sebuah relasi pemuridan oleh pembimbing bagi murid, maka dalam skripsi ini, penulis memfokuskan penelitian terhadap relasi pemuridan yang dibangun dan dikembangkan Paulus kepada Timotius dalam Alkitab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi relasi pemuridan Paulus kepada Timotius bagi relasi pembimbing dengan murid. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dengan fokus kepada penelitian kepustakaan. Setelah melakukan penelitian terhadap relasi pemuridan rasul Paulus kepada Timotius, penulis mendapati tiga relasi yang perlu dilakukan seorang pembimbing dalam membangun dan mengembangkan relasi pemuridannya kepada murid. Relasi-relasi tersebut adalah relasi pembimbing sebagai bapa rohani bagi murid, relasi pembimbing sebagai guru bagi murid, dan relasi pembimbing sebagai sahabat bagi murid. Jika ketiga relasi tersebut dibangun dan dikembangkan oleh para pembimbing, maka diharapan akan semakin banyak orang Kristen yang bertumbuh semakin serupa dengan Kristus di tengah tantangan zaman yang ada saat ini.en_US
dc.publisherSTT Seminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectpemuridanen_US
dc.subjectrelasien_US
dc.subjectPaulusen_US
dc.subjectTimotiusen_US
dc.subjectpembimbingen_US
dc.subjectmuriden_US
dc.subjectglobalisasien_US
dc.subjectpascamodernen_US
dc.titleStudi Relasi Paulus-Timotius dan Implikasinya terhadap Relasi Pembimbing-Murid dalam Pemuridan Masa Kinien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2324126701
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20131041376


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record