Pembelaan Apologetika Kristen Injili Terhadap Keberatan Islam Atas Ketepercayaan Alkitab
Abstract
Sebagai salah satu hasil Reformasi, Iman Kristen Injili mendasarkan dirinya pada ketepercayaan Alkitab, yang diyakini sebagai tulisan yang diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Namun sayangnya, ketepercayaan Alkitab ini sering kali mendapat kritikan, seperti yang diutarakan oleh beberapa sumber Islam. Kalangan Islam biasa mengambil dukungan dari para kritik liberal Kristen yang mengutarakan adanya kesalahan-kesalahan dalam proses penyalinan Alkitab. Keberatan terhadap ketepercayaan Alkitab ini mendesak sebuah pembelaan apologetis. Tanpa sebuah Kitab Suci yang bebas dari salah, bagaimanakah orang Kristen dapat mengklaim telah mengetahui kebenaran tentang Allah? Dengan tetap mengakui adanya perubahan-perubahan di dalam penyalinan teks Alkitab, makalah ini menunjukkan bahwa tuduhan yang diutarakan oleh kalangan Islam tidak relevan dalam sudut pandang Kristen. Selain itu, makalah ini juga menyajikan penjelasan ketepercayaan Alkitab dari sudut pandang Kristen Injili. Sekalipun Alkitab mengalami perubahan selama proses penyalinan, Alkitab tetap dapat dipercaya sebagai firman Allah, seperti yang ditulis dalam Yesaya 40:8. Pada akhirnya, makalah ini menyanggah tuduhan dan keberatan kalangan Islam atas ketepercayaan Alkitab.