Eksegesis terhadap 2 Timotius 3:14-17 dan Implikasinya bagi Pengajaran Firman Tuhan dalam Pembentukan Karakter Anak di Sekolah Dasar Kristen
Abstract
Melihat kondisi moral yang semakin mengalami kemunduran, maka pembentukan
karakter atau character building menjadi sorotan dalam dunia pendidikan dan menjadi
harapan terbesar bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran moral yang sudah
rusak. Usaha pembentukan karakter ini sendiri sebenarnya bukanlah hal baru. Tetapi
perhatian dunia pendidikan masyarakat terhadap usaha pembentukan karakter semakin
meningkat seiring dengan kesadaran mereka akan pentingnya usaha tersebut setelah
melihat kemerosotan moral yang ada. Pembentukan karakter ini diharapkan dapat
mengatasi krisis moral yang berdampak besar, di mana krisis moral tersebut
mengakibatkan krisis-krisis yang lain. Sekolah-sekolah menyadari hal ini dan mulai
berlomba-lomba untuk mengadakan usaha-usaha pembentukan karakter dalam sekolah
mereka.
Namun, tentu saja bagi sekolah Kristen, pembentukan karakter bukanlah semata mata mengajari anak mengenai moral yang baik, melainkan anak diajar mengenai
kebenaran Allah yang sudah dinyatakan dalam Alkitab yang akan membawa perubahan
karakter mereka yang semula, kepada karakter yang makin serupa dengan Kristus.
Dengan pengajaran firman Tuhan ini pula, anak dibawa kepada Injil, agar mereka dapat
menerima keselamatan melalui iman dalam Kristus Yesus.
Dari eksegesis 2 Timotius 3:14-17, didapatkan prinsip-prinsip dalam mengajarkan
firman Tuhan, yaitu seorang anak harus dididik dalam pengajaran firman Tuhan sejak
masa kecil. Sebab, masa kecil merupakan masa paling efektif untuk mengajarkan firman
Tuhan kepada anak dan pengajaran itu diulangi terus-menerus (Ul. 6:4) sehingga firman
Tuhan itu menjadi pegangan hidupnya dalam menghadapi segala tantangan zaman.
Firman Tuhan dapat menuntun anak kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus
Yesus. Firman Tuhan juga bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran, sehingga
karakter anak dapat dibentuk. Dengan demikian, anak dapat membedakan mana yang
benar dan mana yang salah dan yang terutama membedakan mana yang dikehendaki
Allah dan mana yang bukan.
Oleh sebab itu, sekolah Kristen dengan efektivitas yang dimiliki, dapat menolong
orang tua untuk mengajarkan firman Tuhan yang sanggup membentuk karakter anak
melalui setiap kegiatan di sekolah.