Tinjauan Historis dan Teologis Liturgi Kebaktian Minggu Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia
Abstract
Saat ini gereja-gereja Protestan Tionghoa di Indonesia sedang melakukan pembaruan liturgi. Mereka mencoba mempertahankan dan membaharui liturgi mereka. Pembaruan ini dilakukan dengan keyakinan bahwa liturgi penting dan relevan bagi ibadah mereka. Namun disayangkan, pembaruan liturgi yang mereka lakukan seringkali hanya menyentuh pada aspek penampilan luar liturgi dan tidak mencapai aspek liturgi yang mendalam. Lagi pula pada umumnya gereja-gereja Protestan Tionghoa kurang memahami arti, asal-usul dan makna liturgi yang mereka pakai. Pembaruan liturgi tanpa dasar pemahaman liturgi yang benar hanya akan membuat pemisikinan makna dan penyimpangan liturgi dari kebenaran Alkitab, serta hilangnya identitas gereja. Oleh sebab itu, pembaruan liturgi seharusnya didasarkan pada studi yang mendalam dan komprehensif terhadp liturgi (secara khusus pada aspek historis dan teologisnya). Pertama-tama perlu dipahami secara jelas arti dari liturgi. Liturgi berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan berkumpulnya jemaat dan dengan ibadahnya atau kebaktiannya. Dari sejarah perkembangan liturgi kita menemukan bahwa liturgi yang sekarang ini dipakai oleh gereja-gereja Tuhan merupakan hasil perjalanan sejarah liturgi yang sangat panjang. Bertahannya liturgi sampai sekarang menunjukkan bahwa liturgi dalam ibadah adalah penting dan relevan bagi gereja-gereja Tuhan. Lagi pula liturgi merupakan medan dan sarana gereja untuk mengungkapkan dan melaksanakan dirinnya, sekaligus sebagai Cermin Injil yang memantulkan dan menyatakan karya Tuhan kepada jemaat serta memperlihatkan jawaban jemaat kepada Allah. Usaha pembaruan liturgi yang dilakukan seharusnya juga memperhatikan faktor-faktor pembentuk liturgi serta arti dan makna dari masing-masing liturgi yang ada. Selanjutnya gereja-gereja Protestan Tionghoa di Indonesia juga perlu mengetahui sejarah terbentuknya liturgi mereka sekarang ini. Dilanjutkan dengan kesediaan dan keterbukaan mereka untuk mengevaluasi liturgi yang mereka pakai sekarang ini dan mengambil langkah-langkah pembaruan yang diperlukan. Diharapkan melalui skripsi ini gereja-gereja Protestan Tionghoa di Indonesia mempunyai acuan dalam melakuikan pembaruan liturgi, sehingga liturgi mereka dapat menjadi liturgi ibadah yang sungguh-sungguh membawa jemaat menyembah Allah.