dc.description.abstract | Hubungan antara Relasi Ayah-Anak dan Kedewasaan Spiritual dengan Depresi pada Usia Dewasa Muda. Tesis, Program Studi: Magister Teologi, Sekolah Tinggi Teologi SAAT, Malang. Pembimbing: Heman Elia, M.Psi.
Kata Kunci: relasi ayah-anak, kedewasaan spiritual, depresi, usia dewasa muda
Pernyataan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini: Apakah terdapat hubungan antara relasi ayah-anak dengan depresi pada usia dewasa muda? Apakah terdapat hubungan antara kedewasaan spiritual dengan depresi pada usia dewasa muda?
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling yang bertujuan untuk mendapatkan dan mencakup sebanyak-banyaknya sampel yang representatif dan sesuai dengan tujuan penelitian. Data penelitian diolah dengan menggxmakan program statistik SPSS dengan teknik korelasi Rank Spearman.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dari Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Jumlah total subyek penelitian sebanyak 100 mahasiswa. Subjek penelitian ini terdiri dari 55 orang laki-laki dan 45 orang perempuan. Rata-rata responden berusia 24-25 tahun.
Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengukur variabel relasi ayah-anak, kedewasaan spiritual, dan depresi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur relasi ayah-anak adalah Perception of Parents Scale (POPS) dari Youniss dan Smollar, skala ini terdiri dari 18 item. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kedewasaan spiritual adalah Spiritual Maturity Index (SMI) yang disusun oleh Craig W. Ellison, instrumen ini terdiri dari 30 item. Instrumen yang digunakan untuk mengukur depresi adalah The Beck Depression Inventory yang disusim oleh Aaron T. Beck, instrumen ini terdiri dari 21 item.
Hasil
Hasil pengolahan data memperlihatkan adanya hubungan antara relasi ayah- anak dengan depresi pada usia dewasa muda. Hasil pengolahan data yang kedua menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kedewasaan spiritual dengan depresi pada usia dewasa muda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima, sedangkan hipotesis kedua ditolak.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: pertama, terdapat hubungan antara relasi ayah-anak dengan depresi pada usia dewasa muda. Semakin baik relasi ayah-anak, semakin rendah tingkat depresi pada usia dewasa muda. Kedua, tidak terdapat hubungan antara tingkat kedewasaan spiritual dengan tingkat depresi pada usia dewasa muda.
Saran
Saran yang peneliti berikan bagi penelitian selanjutnya adalah dengan menambahkan subjek penelitian yang lebih beragam, misalnya subjek penelitian dari kampus Kristen, berbagai gereja serta subjek penelitian dari tingkatan usia yang berbeda. Variabel tingkat depresi juga dapat dilihat dalam dinamika kelompok kecil (kelompok sel) yang saat ini banyak digiatkan di berbagai kalangan gereja. Penelitian lebih lanjut juga dapat dilakukan dengan memperhatikan variabel iman dan pengharapan dalam populasi non-Kristen maupim Kristen. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah Satu wacana tambahan bagi pandangan yang lebih baik mengenai para penderita depresi di kalangan Kristen. Penelitian ini sekaligus menjadi wacana bagi praktisi keluarga dan orang tua dalam menyadari pentingnya relasi ayah-anak dalam kesehatan mental anak, terkhusus dampaknya terhadap tingkat depresi anak. | en_US |