• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • M.Th.
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • M.Th.
    • View Item

    Prinsip-prinsip Etika yang Muncul dalam Surat 1 Timotius yang Dapat Mengarahkan dalam Pembuatan Kode Etik bagi Para Pemimpin Gereja.

    Thumbnail
    View/Open
    Cover (208.7Kb)
    Abstrak (274.4Kb)
    Ucapan Terimakasih (209.2Kb)
    Daftar Isi (227.2Kb)
    Bab 1 (402.1Kb)
    Bab 2 (551.9Kb)
    Bab 3 (573.3Kb)
    Bab 4 (526.3Kb)
    Bab 5 (349.7Kb)
    Daftar Kepustakaan (378.0Kb)
    Date
    2019
    Author
    Sinatra, Hadi Susanto
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kejatuhan seorang pemimpin gereja (hamba Tuhan) dapat membawa dampak yakni ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpin gereja. Hal ini nampak dari survei yang dilakukan di luar negeri di mana didapati terjadinya penurunan kepercayaan masyarakat berkenaan dengan kejujuran seorang pemimpin gereja dari tahun ke tahun. Penyebabnya adalah kejatuhan dari seorang pemimpin gereja (masalah etika). Kasus kejatuhan ini ternyata tidak hanya menimpa pemimpin gereja yang ada di luar negeri namun juga terjadi pada hamba Tuhan yang ada di dalam negeri. Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari hasil wawancara didapati bahwa setidaknya ada lebih dari sepuluh kasus yang menimpa pemimpin gereja di Indonesia. Itulah sebabnya gereja perlu membuat "pagar-pagar" batas untuk menjaga pemimpin gerejanya (hamba Tuhan) agar tidak mengalami kejatuhan. Pagar-pagar batas inilah yang dinamakan dengan kode etik. Kode etik ini bukanlah etika atau pun juga etiket. Ada perbedaan di antara ketiganya. Jadi apa itu kode etik? Apa perbedaan antara kode etik, etika dan etiket? Sejauh mana kode etik itu dibutuhkan bagi seorang pemimpin gereja? Apa saja penyebab kejatuhan dari seorang pemimpin gereja sampai membutuhkan kode etik? Itulah salah satu hal yang akan dibahas dalam skripsi ini. Disamping itu juga di skripsi ini memberi contoh kasus-kasus kejatuhan hamba Tuhan yang ada di Indonesia yang di dapat dari hasil wawancara dengan beberapa hamba Tuhan senior (termasuk juga di dalamnya hamba Tuhan Konselor). Berdasarkan data dari hasil wawancara itu, penulis dapat menunjukkan seberapa jauh diperlukan oleh sebuah gereja dalam membuat kode etik untuk para pemimpin gerejanya. Di dalam membuat kode etik untuk para pemimpin gereja tentu haruslah berdasarkan pada alkitab. Dengan demikian kode etik yang dibuat akan menghasilkan kode etik yang alkitabiah. Untuk dapat membuat kode etik yang alkitabiah tentunya dibutuhkan prinsip-prinsip etika yang ada di dalam Alkitab. Prinsip-prinsip etika inilah yang dibahas dalam skripsi ini. Di mana melalui prinsip-prinsip etika yang alkitabiah ini diharapkan dapat mengarahkan pada pembuatan kode etik bagi para pemimpin gereja.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/643
    Collections
    • M.Th.

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT