Show simple item record

dc.contributor.advisorTantra, Carolien Eunice
dc.contributor.authorFamily, Paulus Yandinata
dc.date.accessioned2019-08-22T09:08:09Z
dc.date.available2019-08-22T09:08:09Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/634
dc.description.abstractIbadah merupakan sebuah keseluruhan hidup manusia yang berfokus kepada Tuhan. Namun permasalahannya pada saat ini, manusia melakukan pemisahan-pemisahan di dalam kehidupan. Pemisahan yang terjadi adalah pemisahan antara aktivitas atau tindakan yang tertuju kepada Tuhan dan aktivitas yang tidak tertuju kepada Tuhan. Tindakan yang tertuju kepada Tuhan dilakukan di dalam gereja seperti pelayanan, doa, ibadah dan berbagai macam hal-hal yang lain, sementara contoh aktivitas yang tidak tertuju kepada Tuhan adalah pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan di luar gereja. Pemisahan ini berdampak kepada cara pandang manusia melihat kehidupan ibadah sebagai sebuah keseluruhan. Pemisahan ini disebabkan oleh paham sekularisme yang memberikan dampak kepada isu dikotomi dan individualistik di dalam kehidupan manusia. Pemisahan ini menjadikan ibadah komunal terpisah dengan kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri fenomena ini yang terjadi di dalam gereja pada masa kini. Menanggapi permasalahan ini, penulis berusaha untuk menghubungkan antara ibadah komunal dengan ibadah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan teknik liturgi doa yang biasa dikenal dengan liturgy of the hours, baik secara teori maupun praktik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, komparatif, dan analisis dalam melihat permasalahan dengan metode studi pustaka dalam melihat permasalahan yang ada. Penelitian ini diawali dengan pemaparan mengenai konsep liturgy of the hours secara keseluruhan baik itu pengertian, sejarah, bentuk, dan makna liturgi doa tersebut. Pemaparan mengenai teori ini bertujuan sebagai sebuah fondasi dalam melihat teori dan praktiknya pada masa dulu. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan permasalahan spiritualitas dan kaitannya dengan paham sekularisme, isu dikotomi dan konsep individualistik. Pada akhirnya, penelitian ini akan melihat pengaruh dan dampak liturgy of the hours dalam menanggapi permasalahan spiritual ini dan implikasi serta aplikasi di dalam kehidupan ibadah pada masa kini. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa liturgy of the hours mampu menjadi salah satu alternatif di dalam menyelesaikan permasalahan spiritual yang ada di dalam kehidupan manusia pada masa kini. Liturgy of the hours baik secara teori maupun praktik menjadi sebuah metode pembentukan spiritual yang baik dan menarik di dalam zaman pada masa kini. Liturgy of the hours dengan konteks Kristen mampu menjadi sebuah jembatan dalam menghubungkan permasalahan keterpisahan atau pemisahan di dalam kehidupan manusia antara ibadah komunal dan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAATen_US
dc.subjectLiturgy of the hoursen_US
dc.subjectspiritualitasen_US
dc.subjectsekularismeen_US
dc.subjectdikotomi dalam ibadahen_US
dc.subjectindividualistiken_US
dc.subjectibadah komunalen_US
dc.subjectibadah dalam kehidupan sehari-harien_US
dc.titlePraktik Dan Teori Liturgy Of The Hours Sebagai Alternatif Pembentukan Spiritualitas Yang Menghubungkan Ibadah Komunal Dan Kehidupan Sehari-Hari Jemaaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2328047901
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20131041460


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record