• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Veritas 03/1 (April 2002)
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Veritas 03/1 (April 2002)
    • View Item

    Polarisasi Dikotomis Agape dan Eros : Suatu Analisa Kritis terhadap Teologi Kasih Agustinus

    Thumbnail
    View/Open
    Main Article (56.16Kb)
    Date
    2002-04-01
    Author
    Mamahit, Ferry Yefta
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dalam kekristenan, kasih adalah salah satu kata yang sering menimbulkan kesalahpahaman. Kata ini oleh sebagian orang Kristen sering dipahami secara dikotomis, sebagai kasih ilahi (agape) dan kasih manusiawi (eros). Keduanya sering dibedakan secara ketat, terpisah dan bertentangan satu dengan yang lain, yang satu dianggap baik, sementara yang lain dianggap buruk. Kasih ilahi atau agape, sering dianggap lebih positif, sebagai kasih yang sejati dan mulia. Sebaliknya, kasih manusiawi atau eros sering dianggap lebih negatif sebagai “nafsu berahi,” “seksualitas yang sensual,” atau “cinta“ tanpa makna rohani apapun. Pemahaman dikotomis seperti ini berakibat sangat buruk bagi orang Kristen, karena pengagungan terhadap yang satu biasanya berakibat pelecehan terhadap yang lain. Konsep kasih yang begitu agung dapat menjadi sesuatu atau tidak berarti sama sekali, seperti dikatakan Mildred B. Wynkoop, “It has lost its mooring and stands for ‘what I want’—a most deceptive concept and despotic tyrant.” Agustinus, salah satu arsitek besar kekristenan, adalah teolog yang sangat berminat terhadap topik kasih. Pemahamannya tentang kasih sangat alkitabiah karena, secara umum, ia selalu berusaha membangun teologi dan hikmatnya dengan referensi Alkitab, yang dipercayainya sebagai firman Allah. Tetapi bukan itu saja, ia juga dianggap sebagai orang yang pertama kali mencetuskan pemahaman dikotomis seperti yang sudah disinggung di atas. Itu sebabnya artikel ini, pertama, berusaha untuk mengkaji ulang teologi kasih Agustinus seobjektif mungkin dengan cara mengeksposisi pandangannya tentang topik ini, khususnya melalui karya-karyanya; kedua, berusaha menganalisa secara kritis pandangannya dalam terang pemikirpemikir Kristen modern yang juga concern dengan topik ini, dan tentu saja dalam terang firman Allah. Melalui paparan singkat dalam artikel ini diharapkan perspektif orang Kristen tentang kasih menjadi lebih baik dan tepat, sehingga kasih tidak lagi menjadi kata yang kontroversial dan sering disalahtafsirkan, tetapi sebaliknya, kasih menjadi kata yang dapat dimengerti secara lebih utuh dan lebih bermakna.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/55
    Collections
    • Veritas 03/1 (April 2002)

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT