Show simple item record

dc.contributor.authorElia, Heman
dc.date.accessioned2018-05-03T08:54:54Z
dc.date.available2018-05-03T08:54:54Z
dc.date.issued2001-10-01
dc.identifier.issn14417649
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/46
dc.description.abstractUnsur perasaan telah menjadi bagian yang penting dalam pendidikan masa kini. Adele Faber dan Elaine Mazlish adalah dua dari antara sekian penulis yang menulis tentang mendidik anak dengan menyisipkan unsur perasaan dalam metode pengajaran mereka. Pendekatan ini ternyata cukup efektif dalam mendidik anak baik di rumah maupun dalam ruang kelas, bahkan secara dramatis membantu mengurangi masalah-masalah seperti menghukum anak, absensi, perilaku, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri anak. Dengan pendekatan ini anak merasa dipahami dan sekaligus diajar pula untuk memahami perasaan orang lain. Hal ini berbeda dengan beberapa tahun silam ketika pendidikan lebih didominasi oleh pengajaran yang mengandalkan logika yang rasional. Sekalipun banyak penulis sekuler telah memasukkan unsur perasaan ke dalam pendidikan, namun para penulis dan pendidik Kristen tampaknya masih enggan mendalami hal ini. Emosi acap kali dipandang sebagai unsur kepribadian yang tidak dapat diandalkan karena mudah berubah seiring dengan perubahan situasi atau suasana hati. Harus diakui bahwa memanfaatkan perasaan dalam pendidikan bukanlah satu-satunya metode untuk memperoleh hasil maksimal. Ungkapan kehati-hatian J. Dobson3 yang menyatakan, “Emosi itu harus selalu diperhitungkan dengan kemampuan berpikir dan kemauan,” patut memperoleh perhatian. Meski demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa literatur Kristen di bidang pendidikan yang memperhitungkan unsur perasaan masih tergolong langka. Tulisan ini diharapkan dapat mengisi kelangkaan tersebut. Tulisan ini bertujuan memberikan wawasan mengenai kehidupan emosi Yesus Kristus yang acap kali terabaikan dalam diskursus mengenai pribadi-Nya. Diharapkan uraian mengenai alam perasaan Yesus ini dapat membangkitkan inspirasi para pembaca untuk juga memperhitungkan unsur perasaan dalam tugas kita melaksanakan amanat agung Yesus Kristus, yakni menjadikan semua bangsa murid-Nya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pentingnya fungsi dan peran emosi dalam perkembangan individu, alam perasaan Yesus dan dampaknya dalam hidup pelayanan-Nya, beberapa aspek pengajaran Yesus yang penuh dengan perasaan yang patut dan dapat dijadikan teladan dalam pendidikan Kristen, setelah itu diakhiri dengan beberapa kesimpulan penting.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectEmotions -- Religious aspects -- Christianityen_US
dc.subjectChristian educatorsen_US
dc.subjectJesus Christ -- Person and offices.en_US
dc.titleKehidupan Alam Perasaan Yesus Kristus : Teladan Sempurna bagi Para Pendidik Kristenen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record