dc.description.abstract | Favoritisme sering kali terjadi dalam keluarga-keluarga yang memiliki lebih dari satu anak, tidak terkecuali bagi keluarga-keluarga Kristen masa kini. Hal ini terjadi karena setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan tidak menutup kemungkinan orang tua akan lebih cenderung memfavoritkan mereka yang lebih menarik perhatiannya. Favoritisme pun menimbulkan ketidakadilan dalam keluarga dan menimbulkan dampak-dampak seperti saling iri hati antara sesama anggota keluarga, menimbulkan pertengkaran saudara, dan bahkan menjadi salah satu akar penyakit mental dalam diri anak.
Alkitab mencatat bahwa favoritisme bukan hal yang baru. Favoritisme juga terjadi dalam keluarga Ishak (Kej. 25:19-34), dan Yakub (Kej. 37:1-11) dan hal ini pun menimbulkan dampak-dampak tertentu dalam keluarga mereka. Pertama, dimulai dari dampak yang terjadi terhadap diri anak. Oleh karena Ishak memfavoritkan Esau maka ia menjadi anak yang semakin bebas dan liar (remeh dan ceroboh). Dengan keremehan dan kecerobohan Esau, Yakub berhasil menipunya dengan dibantu oleh Ribka yang memfavoritkannya. Begitu pula dalam keluarga Yakub. Yakub memfavoritkan Yusuf sehingga ia menjadi anak yang semakin naif. Anak-anak Yakub menjadi iri hati kepada Yusuf dan akhirnya membuang ia jauh dari ayahnya. Anak-anak Yakub berpikir melalui hal ini mereka mungkin akan mendapatkan kasih sayang Yakub karena Yusuf telah pergi. Namun mereka malah melihat Yakub yang berganti memfavoritkan Benyamin, saudara kandung Yusuf, anak dari istri yang dicintainya, Rahel. Kedua, dampak yang terjadi terhadap relasi orang tua-anak, baik Ishak, Ribka, Yakub, Lea, dan Rahel. Di satu sisi, mereka menjadi dekat dengan anak-anak yang mereka favoritkan, namun di sisi lain, hal ini membuat mereka kehilangan anak-anak yang mereka favoritkan karena terasing jauh dari mereka. Ketiga, dampak yang terjadi terhadap relasi anak-anak, baik Esau-Yakub, Yusuf dan saudara-saudaranya, membuat mereka saling iri hati, dan menimbulkan pertengkaran saudara.
Keluarga Ishak dan Yakub menjadi keluarga yang terpecah belah akibat favoritisme yang terjadi dalam keluarga mereka. Tentunya keluarga-keluarga Kristen masa kini tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi favoritisme yang mungkin akan terjadi juga dalam keluarga-keluarga mereka. Oleh karena itu, beberapa implikasi praktis dipaparkan dalam skripsi ini dengan harapan dapat membantu keluarga-keluarga Kristen masa kini mengatasi permasalahan favoritisme dalam keluarga mereka sehingga keluarga-keluarga Kristen dapat menjadi keluarga-keluarga yang semakin memuliakan Allah. | en_US |