Theology From Below: Sebuah Evaluasi Metode Berteologi Stanley Grenz
Abstract
Di dalam usaha mendalami teologi, maka kita tidak dapat mengabaikan topik prolegomena yang mana di dalamnya kita menemukan sebuah pendekatan berteologi. Benarlah apa yang dikatakan oleh Millard J. Erickson, bahwa: “Understanding a theology begins with understanding its conception of its task and how it goes about accomplishing that task—in other words, theological prolegomena and methodology.” Singkatnya, prolegomena adalah fondasi yang mempengaruhi kelanjutan bangunan teologi. Kesadaran akan pentingnya untuk memikirkan fondasi berteologi ini makin jelas ketika metode berteologi menjadi sebuah topik yang integral dalam perhelatan diskusi teologi dalam dekade terakhir ini. Hal ini diperlihatkan dengan adanya para teolog yang hendak menawarkan rumusan metode berteologinya. Misalnya saja, Bernard Ramm, Clark Pinnock, James McClendon, dan masih banyak teolog yang lainnya. Namun pada kesempatan ini, penulis hendak memaparkan dan memberikan evaluasi atas rumusan metode berteologi dari seorang teolog injili yang juga masih relevan dengan masa sekarang, yakni Stanley Grenz—seorang profesor teologi di Carey Theological College, Vancouver, British Columbia. Diharapkan melalui artikel sederhana ini, kita mampu melihat sebuah wacana unik dari pemikiran Stanley Grenz—dengan segala kelebihan dan keterbatasannya—sebagai pertimbangan merumuskan metode berteologi kita. Untuk mencapai apa yang sedang diharapkan, maka penulis akan terlebih dahulu memaparkan pokok-pokok pikiran metode berteologi Grenz lalu memberikan beberapa evaluasi yang positif dan negatif dari metode semacam ini.