dc.contributor.author | Layantara, Jessica Novia | |
dc.date.accessioned | 2018-06-05T08:25:37Z | |
dc.date.available | 2018-06-05T08:25:37Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.issn | 1411-7649 | |
dc.identifier.uri | https://doi.org/10.36421/veritas.v16i2.16 | |
dc.description.abstract | Selama berabad-abad, para teolog Kristen mencoba menanggapi pergumulan filosofis mengenai masalah kejahatan. Bapa-bapa Gereja dan tokoh-tokoh reformasi di masa lalu telah mencoba menanggapi permasalahan ini dengan argumen kebaikan yang lebih tinggi (greater good). Tetapi solusi-solusi semacam itu ditolak mentah-mentah setelah peristiwa Holocaust (Auschwitz), yang merupakan peristiwa kejahatan sangat dahsyat dan mengakibatkan penderitaan banyak sekali orang. Solusi tradisional dianggap sudah tidak relevan dalam menanggapi masalah kejahatan. Teologi proses kemudian mencoba menanggapi masalah ini dengan cara mereduksi atribut-atribut Allah. Tujuan karya tulis ini adalah untuk mengkritik pandangan kontemporer khususnya teologi proses dalam menanggapi masalah kejahatan, dan juga membela pandangan greater good sebagai solusi yang masih tetap dapat dipertahankan walaupun dengan beberapa penyesuaian. | en_US |
dc.publisher | Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan 16(2) | en_US |
dc.subject | Good and evil -- Religious aspects -- Christianity. | en_US |
dc.title | Kritik terhadap Teologi Proses dan Pembelaan terhadap Pandangan "Greater God" dalam menanggapi Masalah Kejahatan | en_US |
dc.type | Article | en_US |