dc.contributor.author | Oei, Amos Winarto | |
dc.date.accessioned | 2018-06-05T08:19:12Z | |
dc.date.available | 2018-06-05T08:19:12Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.issn | 1411-7649 | |
dc.identifier.uri | https://doi.org/10.36421/veritas.v16i2.15 | |
dc.description.abstract | Pada satu sisi, setiap pengkhotbah yang rindu kuasa Roh Kudus nyata melalui khotbahnya akan bergumul untuk melihat “urapan” Roh Kudus itu. Di sisi lain, ada juga pengkhotbah-pengkhotbah yang malah takut untuk mengalami kuasa Roh Kudus dalam khotbah mereka. Seperti apakah khotbah yang “diurapi” oleh Roh Kudus itu? Mengapa juga ada para pengkhotbah malah sepertinya takut untuk mengalami kuasa Roh Kudus dalam khotbah mereka? Dan bagaimanakah menumbuhkembangkan keyakinan atau iman seseorang kepada Roh Kudus untuk berkarya melalui khotbahnya? Artikel ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. | en_US |
dc.publisher | Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan 16(2) | en_US |
dc.subject | Preaching. | en_US |
dc.title | Khotbah yang "diurapi" oleh Roh Kudus | en_US |
dc.type | Article | en_US |