dc.description.abstract | Sebagai salah satu media komunikasi massa, film telah menjadi salah satu media hiburan yang sangat diminati manusia modern. Maka tidak mengherankan jika insan perfilman—baik lokal maupun internasional—mulai berlomba-lomba memproduksi lebih banyak lagi film. Kenyataan tersebut tidak terlepas dari karakteristik masyarakat modern yang menjadikan film sebagai salah satu budaya hidup mereka. Di tengah arus budaya yang demikian, film horor telah menjadi salah satu genre yang digandrungi oleh para penikmat kisah-kisah yang dapat menegakkan bulu kuduk, tetapi sekaligus mengundang rasa penasaran yang tinggi. ... Tulisan ini bertujuan untuk memberikan tinjauan teologis terhadap ide-ide tentang Iblis (atau disebut juga Setan) dan roh-roh jahat yang beredar di alam pemikiran masyarakat Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh film-film horor Indonesia yang tayang sejak tahun 2004 hingga awal 2010. Apa yang menjadi concern penulis dalam tulisan ini berkaitan dengan paradoks “takut namun penasaran” di antara jemaat usia remaja hingga usia dewasa yang penulis layani di ibukota negara, sewaktu membicarakan sosok Iblis dan dunia roh. Penulis akan memaparkan, pertama, konsep roh-roh jahat yang ditampilkan dalam film-film horor. Kedua, apa yang Alkitab katakan tentang roh-roh jahat dan pengaruhnya, yaitu seberapa luas cakupan pengaruh roh jahat dalam hidup manusia. Ketiga, memberikan evaluasi terhadap konsep roh jahat dalam film-film horor. Keempat, pada bagian kesimpulan, penulis akan mengusulkan bagaimana sikap orang Kristen dalam menyikapi realitas roh-roh jahat dan pengaruhnya, khusus dalam kaitannya dengan konsep roh-roh jahat yang disampaikan melalui film-film horor. | en_US |