Persepsi Jemaat Pasutri Muda GKKB Jemaat Singkawang tentang Pembinaan Iman Anak dalam Keluarga
Abstract
Pembinaan iman anak dalam keluarga merupakan suatu proses orang tua mendidik anak dalam rumah tangga untuk menjadi murid Kristus yang berkomitmen menjadi saksi-Nya. Alkitab mengajarkan bahwa orang tua mengemban peran utama dalam membina iman anak-anaknya. Untuk menjalankan perannya, orang tua perlu diperlengkapi tentang teori perkembangan anak dan pola pembinaan iman yang sesuai dengan prinsip Alkitab. Di tengah tantangan zaman masa kini dan pengaruh budaya lokal, gereja berperan penting dalam meningkatkan kompetensi orang tua, membangun relasi intergenerasi, dan memperkuat komunitas yang suportif.
Penelitian ini bertujuan menggali persepsi jemaat pasangan suami istri (pasutri) muda di GKKB Jemaat Singkawang tentang pembinaan iman anak dalam keluarga. Dengan metode kualitatif dasar, data diperoleh dari sepuluh pasutri muda yang menjadi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasutri muda memaknai pembinaan iman sebagai pelatihan moral. Untuk mencapai tujuannya, pasutri muda menyadari peran penting mereka sebagai teladan, namun mereka membutuhkan dukungan dari pihak eksternal, yaitu: gereja, sekolah Kristen, dan orang tua. Di dalam praktiknya, jemaat pasutri muda GKKB Jemaat Singkawang mengalami beberapa kendala, antara lain: kurang pengetahuan tentang mendidik anak kecil, tidak terampil dalam mengajar anak, keterikatan anak pada gawai, dan kepercayaan takhayul dari keluarga besar. Oleh karena itu, gereja diharapkan menjadi komunitas yang mendampingi mereka dalam meningkatkan kompetensi dan membangun relasi intergenerasi.