Pro dan Kontra mengenai Roh Samuel dalam 1 Samuel 28:1-25
Abstract
Belakangan ini, banyak ajaran sesat atau bidat yang mengatasnamakan ajaran Kristen, namun pada hakikatnya ajaran-ajaran tersebut tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Salah satu contohnya, sebut saja ajaran pemanggilan arwah orang mati dengan tujuan untuk menginjil seperti cerita di atas. Gerakan pemanggilan dan penginjilan arwah orang mati di Indonesia dipopulerkan oleh Andereas Samudera di Bandung sekitar tahun 1996 dan sudah berhasil menarik banyak pengikut. Dengan demikian, banyak jiwa sedang disesatkan dari kebenaran dan berpaling kepada penyembahan kepada Iblis. Itu sebabnya ajaran ini perlu direspons dengan segera melalui pengajaran yang alkitabiah kepada jemaat, agar mereka dapat membedakan mana ajaran yang benar dan yang salah, sehingga mereka tidak disesatkan lagi oleh para guru palsu yang mengaku “diutus” oleh Allah padahal tidak demikian. Ajaran dan praktik pemanggilan roh orang mati berawal dari pemahaman bahwa antara orang hidup dan roh-roh orang mati masih dapat saling berkomunikasi sehingga roh-roh orang mati yang belum percaya Yesus layak untuk diinjili demi keadilan Allah karena mereka belum sempat mendengarkan berita injil. Teks Alkitab yang dijadikan acuan dalam mengembangkan ajaran di atas adalah 1 Samuel 28:1-25 dan 1 Petrus 3:19-20. Pertanyaannya adalah: apakah bagian Alkitab yang dijadikan acuan bagi pengajaran tersebut memang benar mengajarkan dan membenarkan praktik pemanggilan dan penginjilan arwah orang mati? Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu diadakan penelitian secara mendalam terhadap bagian Alkitab yang menjadi kontroversial tersebut. Berdasarkan penguraian di atas, maka penulis hendak memahami kasus pemanggilan roh Samuel dalam 1 Samuel 28:1-25 secara lebih mendalam. Tujuan penulis dalam studi ini adalah selain untuk menemukan esensi kebenaran dari teks tersebut dan untuk meluruskan ajaran yang salah tentang pemanggilan dan penginjilan roh-roh orang mati, tetapi juga untuk mengungkap strategi pekerjaan Setan dalam menyesatkan umat percaya melalui “para hamba Tuhan” pada akhir zaman ini. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka pertama-tama penulis akan memaparkan secara singkat terminologi kata tentang pemanggilan roh orang mati; selanjutnya penulis akan mengeksegesis 1 Samuel 28:1-25 yang diklaim sebagai dasar dari ajaran tentang pemanggilan roh orang mati. Pada bagian terakhir, penulis akan memberikan kesimpulan dan implikasi bagi kehidupan orang-orang Kristen zaman sekarang. Dalam makalah ini, penulis tidak membahas sejarah pemanggilan arwah secara detail, dan juga tidak memahami 1 Petrus 3:19-20 secara mendalam.