Konsep Memuridkan Yesus dan Implikasinya bagi Pemuridan Gereja
Abstract
Pemuridan merupakan pelayanan gereja. Namun, banyak gereja mengadakan pemuridan hanya sebatas program tahunan untuk menyelesaikan serangkaian materi yang telah ditetapkan oleh gereja dalam kurun waktu tertentu. Jadi gereja perlu kembali belajar konsep pemuridan yang Yesus lakukan ketika Dia memuridkan murid-murid-Nya dengan tujuan memulihkan gambar dan rupa Allah.
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan bersifat deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persamaan dan perbedaan Yesus dan para rabi dalam melakukan pemuridan. Persamaan tersebut terdiri dari/dapat dilihat dari a guru dan murid memiliki relasi dalam proses belajar-mengajar; murid perlu meneladani guru mereka; mengumpulkan murid untuk diajar; murid mendengar, mengamati dan menaati guru; mengajar murid dengan metode; para murid perlu untuk memiliki kerohanian yang baik; dan setelah menerima segala pengajaran, murid diutus.
Adapun perbedaan konsep memuridkan Yesus dan para rabi adalah pertama, proses pemilihan. Para rabi dicari oleh murid untuk menerima pengajaran dari mereka. Sebaliknya, Yesus sendiri yang memilih murid-murid-Nya. Kedua, isi pengajaran para rabi mengenai hukum Taurat, Taurat lisan dan Taurat Musa, sedangkan pengajaran Yesus adalah mengenai Kerajaan Sorga yang dinyatakan melalui diri-Nya dan pelayanan-Nya. Ketiga, metode pengajaran para rabi, yaitu pengulangan dan tanya jawab, yang bertujuan agar para murid dapat mengingat hukum yang diajarkan, menyelidiki masalah yang disampaikan, dan mewariskan hukum yang diajarkan. Yesus juga menggunakan metode berulang dan tanya jawab, yang bertujuan untuk memberi pengertian dan menarik perhatian para murid-Nya. Selain itu, Yesus juga menggunakan metode cerita atau perumpamaan, diskusi, alat bantu visual dan metafora agar para murid memahami kebenaran Allah sesuai dengan konteks mereka. Para rabi memuridkan dengan tujuan agar murid dapat menjadi rabi dan mengajar hukum yang telah mereka terima. Yesus bertujuan agar murid mengalami perubahan hidup dan menjadikan orang lain murid Yesus.
Oleh sebab itu, konsep memuridkan Yesus inilah yang seharusnya menjadi landasan bagi gereja masa kini untuk memuridkan jemaat. Konsep ini dapat diimplementasikan dalam gereja yaitu sebelum memilih murid, gereja perlu terlebih dahulu berdoa, agar jemaat dapat sadar akan dirinya yang berdosa untuk bertobat dan memiliki komitmen untuk mentranformasi hidup; mengajarkan kebenaran Allahb sebagai pedoman hidup dengan metode-metode agar dapat disampaikan dengan baik; dan mengutus jemaat yang telah menjadi murid untuk pergi menjadikan orang lain murid Kristus. Tujuannya agar makin banyak orang Kristen yang menyadari identitas dirinya sebagai seorang murid yang terus mengalami proses perubahan hidup menjadi makin serupa Kristus dan melakukan perintah Yesus, yaitu menjadikan murid.