dc.description.abstract | Tekanan-tekanan dalam pelayanan yang terdistorsi oleh dosa dapat menjadi jerat yang menjerumuskan hamba Tuhan pada emosi yang tidak sehat. Amarah yang destruktif adalah isu yang cukup umum ditemukan dalam pelayanan hamba-hamba Tuhan. Allah memanggil hamba-hamba-Nya untuk hidup selaras dengan-Nya, termasuk menyingkirkan kemarahan yang destruktif dan menggantinya dengan kebenaran. Betapa pun besarnya provokasi yang ada, kemarahan yang destruktif adalah jerat yang harus dihindari oleh pemimpin spiritual.
Apa kata Alkitab mengenai amarah yang kudus dan benar? serta, bagaimana hamba Tuhan dapat menyelaraskan amarahnya dengan Allah? Melalui studi pustaka, penulis mengkaji literatur bacaan baik berupa buku, artikel, tafsiran, kamus teologi, tesis, serta jurnal-jurnal teologi yang berhubungan dengan amarah Musa, amarah Allah dalam Alkitab, dan persoalan amarah hamba Tuhan atau pemimpin Kristen. Penulis juga akan melampirkan data-data atau survei terkait persoalan amarah hamba Tuhan masa kini dan diakhiri dengan signifikansi akan sebuah urgensi bagi hamba Tuhan masa kini agar menyelaraskan amarahnya dengan amarah Allah. | en_US |