dc.description.abstract | Tesis ini adalah respons terhadap penerjemahan terkini dari kata הִנֵּה.
Dalam penelitian terkini הִנֵּה terkadang ditafsirkan sebagai contoh mirativitas.
Menurut penelitian tersebut, הִנֵּה terkadang berfungsi sebagai kata miratif yang
terutama menunjukkan efek kognitif pada tokoh narasi mengenai pikiran atau
observasi yang tidak terduga sebelumnya. Keterkejutan adalah salah satu contoh efek
kognitif tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian tersebut הִנֵּה kadang-kadang
diterjemahkan sebagai contoh mirativitas, biasanya sebagai penanda keterkejutan.
Menurut penulis, penafsiran dan penerjemahan tersebut kurang tepat. Tesis ini
berpendapat bahwa kata הִנֵּה merupakan kopula dalam konstruksi presentasional. Kata הִנֵּה
berfungsi untuk memperkenalkan unsur baru ke dalam sebuah konteks. Unsur
baru tersebut dapat berupa orang/benda atau situasi.
Pendapat penulis didasarkan pada metodologi berikut. Penelitian linguistik
terkini tentang mirativitas dan tentang konstruksi presentasional dirangkum.
Septuaginta dan Alkitab bahasa Indonesia (TB-2 dan BIMK) diselidiki untuk
melengkapi wawasan tentang הִנֵּה dan penerjemahannya. Penelitian klasik mengenai הִנֵּה
dirangkum dan digunakan untuk mengembangkan pengertian penulis soal
fungsi-fungsi הִנֵּה . Ada eksegesis untuk dua puluh delapan ayat yang menurut
penelitian tersebut berfungsi sebagai kata miratif yang terutama menunjukkan efek
kognitif. Pada akhirnya, penulis mengusulkan saran-saran untuk penerjemahan הִנֵּה ke
dalam bahasa Indonesia: ‘ada’ atau ‘ini’ untuk hinneh + orang/benda, ‘tampaklah’
untuk hinneh + proses, dan ‘sungguh’ atau ‘sesungguhnya’ untuk hinneh + sesuatu
yang abstrak.
Tesis ini mengandung tiga kontribusi untuk ilmu mengenai הִנֵּה:
1) menghubungkan penelitian soal הִנֵּה dengan penelitian tentang konstruksi
presentasional untuk membuktikan bahwa הֵנִּה merupakan kopula dalam konstruksi
presentasional dalam bahasa Ibrani; 2) memperbaiki penafsiran הִנֵּה dalam Kejadian
17:4 dan Bilangan 3:12 sebagai kata yang menekankan orang yang dimaksud oleh
pronomia sebelumnya (sebetulnya, contoh הִנֵּה ini memfokuskan sesuatu terkait dengan
tokoh yang baru saja dirujuk dengan frame-setting); dan, 3) mengusulkan pola
penerjemahan הִנֵּה ke dalam bahasa Indonesia. | en_US |