Memahami Pengalaman Pertobatan Jemaat Berlatar Belakang Non-Kristen di Lingkup Sinode Gereja Kristen Immanuel
Abstract
Misi utama gereja di dalam dunia adalah membawa orang yang terhilang kembali kepada Allah melalui pertobatan (conversion). Namun dalam beberapa dekade terakhir, tampaknya fokus dan perhatian gereja untuk menjangkau jiwa baru melalui penginjilan mulai menurun, sehingga berdampak pada makin kecilnya pertumbuhan jemaat karena konversi (conversion growth). Dalam konteks gereja-gereja lokal di lingkup sinode GKIm, fenomena ini dapat terlihat dari sedikitnya pertambahan jumlah jemaat melalui baptisan dewasa. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan conversion growth, perlu dilakukan sebuah penelitian untuk memahami faktor-faktor apa saja yang berkontribusi dalam proses pertobatan non-Kristen. Dengan demikian, gereja-gereja dapat memperoleh informasi penting dan berguna untuk merancang sebuah strategi penginjilan yang lebih efektif, untuk membawa jiwa-jiwa baru datang kepada Kristus.
Sehubungan dengan itu, pertanyaan utama riset yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pengalaman pertobatan jemaat berlatar belakang non-Kristen di lingkup Sinode GKIm? Pertanyaan utama tersebut dirinci dalam beberapa subpertanyaan, yaitu (1) Bagaimana latar belakang kehidupan dan kepercayaan mereka sebelum percaya kepada Yesus Kristus? (2) Faktor-faktor apa saja yang berkontribusi dalam proses percaya kepada Yesus Kristus? (3) Perubahan apa saja yang dialami setelah percaya kepada Yesus Kristus? Untuk menjawab pertanyaan riset tersebut, penelitian ini didesain menggunakan metode kualitatif dasar, dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara (semi-structured interview) dengan strategi open-ended questions. Setiap percakapan direkam dalam bentuk audio dan dibuatkan transkrip verbatim. Kemudian hasil wawancara dianalisis dengan tiga tahap pengodean, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding.
Dari hasil penelitian, ditemukan dua tema utama yang berkaitan dengan latar belakang kehidupan dan kepercayaan para partisipan, yaitu mereka yang mengaku dibesarkan dalam keluarga yang taat menjalankan agama, dan mereka yang mengaku beragama tetapi tidak sungguh-sungguh menjalaninya. Terkait faktor-faktor yang berkontribusi dalam proses percaya ditemukan lima tema utama, yaitu faktor pengalaman hidup yang sulit, pengalaman kognitif, pengalaman afektif, pengalaman sosial relasional, dan pengalaman supranatural. Untuk perubahan yang dialami pascapercaya ditemukan tiga tema utama, yaitu perubahan keyakinan terhadap Yesus Kristus, perubahan paradigma, dan perubahan sikap.