dc.description.abstract | Pelecehan seksual menjadi tindak kejahatan yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal yang mencengangkan adalah pelecehan seksual tidak hanya dialami perempuan, tetapi juga laki-laki. Pelecehan seksual kepada laki-laki menjadi pengalaman negatif yang dapat menghalangi individu untuk menerima keberadaan diri seutuhnya. Berbagai dampak negatif muncul akibat pelecehan seksual, seperti munculnya gangguan psikologis hingga terganggunya relasi individu secara horizontal dengan orang lain dan secara vertikal dengan Allah.
Penelitian ini bertujuan melihat pengalaman hidup tiga pemuda yang pernah mengalami pelecehan seksual. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis naratif. Data yang dianalisis berupa episode kehidupan partisipan, yaitu sebelum terjadinya pelecehan hingga saat ini, di mana dalam setiap episode dilakukan identifikasi pola alur cerita dari partisipan. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 3 orang laki-laki berusia 20 tahun ke atas dan merupakan seorang Kristen.
Hasil penelitian menunjukkan episode kehidupan yang muncul yaitu, (a) sebelum terjadinya pelecehan seksual, (b) saat pelecehan seksual terjadi, (c) setelah pelecehan seksual terjadi. Episode tersebut memiliki kemiripan dengan episode yang ada pada tokoh Alkitab yang digunakan penulis dalam kerangka teologis penelitian ini yaitu tokoh Yusuf dan Ayub yang juga mengalami peristiwa negatif hingga akhirnya dapat menerima dan menemukan makna di balik peristiwa menyakitkan yang dilalui. Di dalam setiap episode muncul narasi-narasi (tema) utama yang dominan oleh partisipan, di antaranya adalah citra diri negatif, pelecehan seksual sebagai pengalaman negatif, gejala gangguan psikologis, pergumulan yang dihadapi, tonggak pemulihan, dan fase adaptasi menerima pengalaman negatif. | en_US |