Persepsi Orang Tua terhadap Pendidikan Iman dalam Keluarga bagi Anak-anaknya (Usia 11-14 Tahun)
Abstract
Orang tua memiliki panggilan khusus sebagai pendidik iman yang utama bagi anak-anaknya dalam keluarga. Ketika mengerjakan panggilan ini, orang tua menghadapi berbagai fase dari tahap perkembangan anak. Salah satu fase yang menantang adalah saat anak-anak memasuki usia remaja awal atau pada rentang usia 11 sampai 14 tahun. Pada fase ini, anak mengalami masa puber dan mengalami perubahan-perubahan atau konflik dalam kehidupannya. Pada kondisi inilah, tindakan memberikan pendidikan iman anak memiliki tantangan tersendiri yang memunculkan realitas dari pendidikan iman yang dijalankan bagi anak-anak yang memasuki fase remaja awal di dalam keluarga. Berkaitan dengan hal tersebut, tesis ini akan melakukan penelitian mengenai apa yang menjadi persepsi orang tua terhadap pendidikan iman anak-anaknya pada usia 11-14 tahun dalam keluarga?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode Basic Qualitative Research. Metode ini dipilih untuk mengetahui bagaimana para partisipan menginterpretasikan pemahaman atau pengalaman mereka guna mendapatkan gambaran tentang realitas yang mereka alami dan rasakan dalam mendidik iman anak mereka usia 11-14 tahun. Penemuan dari penelitian ini menjelaskan alasan orang tua menganggap penting pendidikan iman anak dalam keluarga, sumber informasi mereka dalam mendapatkan pemahaman tersebut, strategi mereka dalam menjalankannya, serta pengalaman mereka melaksanakannya dalam hal tantangan, keberhasilan, dan kegagalan. Dari keseluruhan penemuan tersebut, sedikitnya ada tiga tema penting yang penting untuk digarisbawahi, antara lain rasa khawatir sebagai motivasi utama penerapan pendidikan iman anak dalam keluarga, penerapan model strategi yang intensional dalam pendidikan iman anak, dan esensi peran gereja dalam menolong orang tua menjalankan pendidikan iman anak. Akhirnya, penemuan yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap pemahaman teoretis mengenai pendidikan iman anak usia 11 sampai 14 tahun dalam keluarga. Selain itu, penemuan ini juga dapat memberikan implikasi praktis bagi para orang tua dan pengembangan pelayanan di gereja dalam konteks pendidikan iman dalam keluarga.