Tinjauan terhadap Pandangan Pasibilitas berdasarkan Alkitab dan Sejarah Gereja
Abstract
Impasibilitas merupakan pandangan yang telah dipegang oleh gereja sejak masa bapa-bapa gereja. Impasibilitas dapat didefinisikan sebagai pandangan yang menyatakan ketiadaan penderitaan dalam diri Allah atau Allah tidak dapat dipengaruhi oleh emosi yang berasal dari luar diri-Nya. Meskipun demikian, beberapa waktu belakangan pandangan ini mendapat perlawanan pada zaman modern.
“Only the suffering God can help” merupakan diktum yang menjadi katalisator dalam diskusi pandangan impasibilitas yang ada. Diktum ini pertama kali ditulis oleh Bonhoeffer ketika ia sedang berada di dalam penjara. Beberapa tokoh yang mendukung pandangan pasibilitas kemudian mengutip diktum tersebut dan menggunakannya sebagai dasar dari pandangan pasibilitas, salah satunya adalah Jürgen Moltmann. Jika dibandingkan dengan Bonhoeffer, maka Moltmann lebih banyak mendalami pandangan pasibilitas.
Pada tulisan ini penulis akan mengevaluasi pandangan pasibilitas melalui Alkitab dan pemikiran dari tokoh-tokoh dalam sejarah gereja. Penulis akan menunjukkan bahwa ada konsekuensi yang harus dipegang dari pandangan pasibilitas, baik secara teologis maupun secara praksis. Penulis akan memakai metode studi kepustakaan dengan mempelajari sumber-sumber yang tersedia baik ketika memaparkan pandangan yang mendukung pasibilitas maupun pandangan yang mendukung impasibilitas.