Hubungan Antara Adverse Childhood Experiences dan Posttraumatic Growth dengan Religious Coping sebagai Mediasi pada Remaja di Papua
Abstract
Penelitian mengenai Adverse Childhood Experiences, Religious Coping dan Posttraumatic Growth pada remaja masih belum banyak dilakukan, padahal hal ini perlu dilakukan mengingat dampak ACEs seperti masalah sosial, psikologis, kognitif dan spiritual yang dapat terbawa hingga anak menjadi dewasa. Namun, dampak ACEs yang negatif ini dapat diubah menjadi lebih positif, yaitu PTG. Agar anak yang mengalami ACEs dapat mengalami pertumbuhan, diperlukan faktor yang memediasinya. Dalam hal ini, peneliti berasumsi bahwa RC, baik Positive Religious Coping (PRC) maupun Negative Religious Coping (NRC) dapat menjadi mediasi antara ACEs dan PTG, dan terdapat hubungan langsung antara ACEs dan PTG. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan: Apakah ada hubungan tidak langsung antara ACEs dan PTG yang dimediasi oleh PRC pada remaja di Papua? Apakah ada hubungan tidak langsung antara ACEs dan PTG yang dimediasi oleh NRC? Dan apakah ada hubungan langsung antara ACEs dan PTG pada remaja di Papua?
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner terhadap remaja Kristen di provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Barat Daya, Papua Barat dan Papua Tengah. Responden yang memenuhi syarat sebanyak 190 orang dengan rentang usia antara 12 hingga 18 tahun. Analisis mediasi dilakukan dengan menggunakan PROCESS Macro yang dibuat oleh Andrew Hayes Versi 4 pada aplikasi IBM SPSS Statistics 24. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa RC, baik PRC maupun NRC tidak memediasi hubungan antara ACEs dan PTG, tetapi PRC mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap PTG. Hasil ini dibahas lebih lanjut beserta dengan refleksi psikologis dan teologisnya.