dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan karena sering kali di dalam sebuah gereja secara khusus di dalam pelayanan ibadah, penatalayan terjebak di dalam suatu keinginan untuk dilihat atau dapat dikatakan sebagai performing. Penatalayan yang dimaksud antara lain adalah Worship Leader, singers, pemusik. Tidak dapat dipungkiri dalam keberdosaannya, manusia terjebak dalam sebuah godaan untuk apa yang mereka berikan atau lakukan dalam sebuah pelayanan. Apakah peran sebenarnya dari seorang penatalayan dalam ibadah? Apakah usaha terbaik seorang penatalayan dalam pelayanannya dapat memberikan yang terbaik dalam pelayanan itu dapat dikatakan sebagai sebuah performance? Faktor-faktor apa yang dapat membuat penyebab penatalayan terjebak dalam performance oriented?
Penulis mempunyai sebuah hipotesis bahwa penyebab para penatalayan memiliki orientasi yang salah adalah adanya sebuah kebiasaan dan pola pikir yang ada dari sebuah kebiasaan yang ada ketika seorang melakukan performance. Jadi kebiasaan inilah yang terbawa sampai ke pelayanan. Metode dari penelitian ini adalah kajian pustaka yang ditinjau dari buku-buku yang penulis baca sebagai sebuah pedoman dan penunjang argumen penulis dalam penelitian ini. Hasil dan kesimpulan yang ditemukan dari penelitian ini adalah para penatalayan harus mengerti apa esensi dari sebuah ibadah dan harus mengerti tujuan utama dari seorang penatalayan dalam ibadah yaitu membawa jemaat untuk menyembah Allah yang satu-satunya layak disembah. Lalu, di dalam ibadah para penatalayan juga harus mempersiapkan yang terbaik untuk keberlangsungan ibadah. Tujuannya bukanlah untuk memuji diri sendiri, tetapi untuk sebuah satu motivasi, yaitu untuk menyembah Allah yang satu-satunya layak disembah dan menggunakan talenta yang para penatalayan miliki untuk kemuliaan Allah. | en_US |