Show simple item record

dc.contributor.advisorPranoto, Irwan
dc.contributor.authorWidodo, Eko Yoga
dc.date.accessioned2024-07-22T03:29:59Z
dc.date.available2024-07-22T03:29:59Z
dc.date.issued2022-12
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1662
dc.description.abstractKesepian menjadi isu serius yang dialami oleh kaum muda masa kini. Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya isu tersebut adalah adanya kebutuhan akan relasi dalam proses perkembangan mereka. Singkatnya, kesepian yang dialami kaum muda menjadi salah satu indikasi yang menunjukkan adanya kebutuhan akan relasi yang hilang. Sayangnya, isu kesepian tersebut juga terjadi di gereja. Kaum muda di gereja merasa tidak memiliki komunitas yang sejati (kehilangan relasi dengan teman sebaya dan pemimpin rohani) sehingga mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan gereja. Lantas bagaimana persahabatan alkitabiah dapat menjembatani kebutuhan kaum muda akan relasi persahabatan yang sejati? Dalam penelitian ini, penulis memakai metode analitis melalui penelitian pustaka. Penulis menelaah konsep persahabatan alkitabiah berdasarkan penggunaan istilah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, nasihat mengenai persahabatan, model persahabatan tokoh-tokoh Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, serta Yesus Kristus sebagai model persahabatan ultima. Kemudian, penulis akan menelaah karakteristik Generasi Z, pergumulan mereka terkait isu kesepian, dan kebutuhan mereka akan relasi persahabatan yang intim. Penulis juga akan mengaitkan konsep persahabatan alkitabiah dengan kebutuhan kaum muda akan persahabatan dan menunjukkan tindakan praktis yang dapat dilakukan oleh pemimpin rohani dalam melakukan persahabatan dengan kaum muda. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa konsep persahabatan alkitabiah menawarkan sebuah pemahaman bahwa Allah, melalui Yesus Kristus, juga menaruh perhatian akan relasi persahabatan manusia. Yesus menyebut murid-murid-Nya “sahabat” dan memerintahkan murid-murid-Nya untuk menjalin persahabatan dengan orang lain. Persahabatan alkitabiah memiliki tiga kualitas utama, yaitu kasih tanpa syarat, keintiman, dan kesediaan untuk berbagi hidup. Tiga kualitas utama tersebut dapat dilakukan oleh pemimpin rohani kaum muda untuk menjembatani kebutuhan kaum muda akan relasi persahabatan.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectGenerasi Zen_US
dc.subjectKesepianen_US
dc.subjectPersahabatan Alkitabiahen_US
dc.subjectPelayanan Kaum Mudaen_US
dc.titlePersahabatan Alkitabiah: Panggilan bagi para Pemimpin Rohani Kaum Mudaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2315127401
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20181041499


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record