dc.description.abstract | Kerusakan alam akibat manusia seperti kebakaran, sampah plastik di laut, dan polusi udara betul-betul terjadi dan berdampak pada banyak aspek seperti kesehatan dan ekonomi. Umat Kristen terpanggil dalam memperbaiki kerusakan alam. Sayangnya umat Kristen belum memiliki landasan teologis yang kuat bagi gerakan kepedulian seluruh ciptaan. Empat konsep yang krusial bagi kepedulian seluruh ciptaan telah hilang, yaitu kepedulian terhadap ciptaan lain, kejatuhan seluruh ciptaan akibat dosa dan perlakuan manusia, penebusan kosmis, serta eskatologi pembaruan. Dengan demikian pertanyaan riset yang coba penulis jawab yaitu “Seperti apa nilai etika ekologis berdasarkan narasi-pandangan dunia Kristen CFRC (Creation, Fall, Redemption, dan Consummation)?”
Maka dari itu penulis menggali ulang salah satu teologi normatif, yaitu narasi-pandangan dunia Kekristenan CFRC sebagai kerangka yang kuat dalam memantik etika ekologis kaum Injili. Penulis memakai metode penelitian analitis-konstruktif. Pertama-tama, penulis menganalisis beberapa ayat dan teologis sistematik yang berkaitan dengan topik risalah ini (doktrin penciptaan, kejatuhan, penebusan, dan akhir zaman). Kemudian, penulis mengonstruksi etika mengenai peran kaum Injili dalam tindakan ekologis dengan dasar biblis-teologis dari bab dua dan tiga. Penulis menemukan bahwa “pohon” (akar-batang-buah) “TOMAT” (“TOlong,” “MAaf,” dan “Terima kasih”) ekoteologi Injili mampu memberikan dasar yang kuat bagi kepedulian alam kaum Injili. | en_US |