Show simple item record

dc.contributor.advisorTantra, Carolien Eunice
dc.contributor.authorLegrans, Tazia
dc.date.accessioned2024-04-22T06:20:57Z
dc.date.available2024-04-22T06:20:57Z
dc.date.issued2020-04
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1636
dc.description.abstractOratorio Messiah yang diciptakan oleh G. F. Handel dan Charles Jennens merupakan sebuah karya oratorio yang sangat dikenal hingga sekarang. Oratorio yang terkenal ini menjadi sebuah hal yang diperdebatkan karena karya ini merupakan sebuah karya yang dapat dikatakan religius tetapi juga sebuah fine-entertainment. Teks yang diberikan oleh Jennens untuk oratorio ini merupakan teks yang bersumber dari Alkitab, di dalamnya menceritakan Mesias sebagai Juruselamat manusia yang telah dinubuatkan sejak dahulu. Di sisi lain oratorio ini dinilai sangat sekular karena dipertunjukan di dalam teater yang juga dinyanyikan oleh orang-orang teater. Oratorio Messiah mengundang banyak perdebatan bagi audiens yang mendengar dari zaman ke zaman. Masing-masing menanggapi karya ini dengan subyektivitasnya sendiri, begitu juga Handel dan Jennens dalam pembuatan dari karya ini. Pembahasan tentang tujuan dan pesan dari pembuatan oratorio Messiah merupakan hal yang penting. Teks dalam oratorio Messiah bersifat sangat religius karena di dalamnya menceritakan dasar kepercayaan dari orang-orang Kristen yang diambil dari Alkitab, tetapi pesan religius ini disampaikan dengan komposisi musik yang setara dengan musik teater oleh seorang komposer yang diakui kehebatannya pada abad ke-21. Hal demikian merupakan hal yang menarik karena seharusnya tidak terjadi pada zaman itu, tetapi Handel dan Jennens melakukannya dengan tujuan dan pesan yang ingin mereka sampaikan. Melalui proyek resital ini penulis memulai penelitiannya dengan membahas secara deskriptif latar belakang kehidupan Handel dan Jennens yang berhubungan dengan pembuatan oratorio Messiah dan juga kajian teologis dan musikalnya. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan penyebaran kuisioner di dalam sebuah resital sebagai cara untuk mengukur tujuan dari proyek resital ini tersampaikan kepada audiens. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari data-data yang terkumpul dalam resital 13 Maret 2020 adalah sebagian besar audiens berpendapat bahwa oratorio Messiah lebih cocok dilihat sebagai sebuah karya gerejawi karena pesan yang terkandung di dalamnya bersifat religius. Sebagian besar audiens juga memiliki pendapat bahwa musik seharusnya tidak hanya untuk menghibur tetapi juga untuk mengajar pesan/moral yang baik. Oleh sebab itu penulis mengambil kesimpulan bahwa zaman sekarang teks merupakan hal yang signifikan yang menjadi sebuah perhatian bagi audiens yang mendengar sehingga penting bagi penggubah lagu rohani Kristen di zaman sekarang untuk tidak hanya menciptakan musik yang baik tetapi juga meletakkan teks yang baik di dalamnya sebagai sebuah media untuk memuliakan Tuhan.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectOratorio Messiahen_US
dc.subjectreligiusen_US
dc.subjectsekularen_US
dc.subjectfine-entertainmenten_US
dc.subjectpenggubah laguen_US
dc.titleTinjauan Terhadap Teks Oratorio MESSIAH Karya G.F. Handel dan Charles Jennens Berdasarkan Pemahaman Teologis Alkitabiah dan Aplikasinya pada Penggubahan Lagu Rohani Kontemporeren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2328047901
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20151041448


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record