dc.description.abstract | Puji-pujian dan doa adalah bagian yang dominan dalam sebuah liturgi, tetapi nyanyian seringkali mendapatkan perhatian yang lebih daripada doa. Dalam hal persiapan ibadahpun seringkali bagian puji-pujian atau nyanyian jemaat mendapatkan perhatian dan persiapan yang lebih baik daripada bagian doa. Sehingga doa dalam ibadah yang seakan diabaikan menjadi terkesan kaku dan monoton karena kurang mendapat sentuhan kreatifitas. Hal tersebut berakibat kurang baik bagi jemaat, yang terjadi adalah jemaat akan terbawa kepada sikap pasif dan tidak dapat menikmati doa dalam sebuah liturgi ibadah komunal. Melalui latar belakang permasalahan tersebut penulis merasa perlu mengangkat masalah ini untuk dapat menjawab dan memecahkan masalah tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap nyanyian doa baik melalui studi literatur maupun melalui resital yang mengusung dua nyanyian The Lord’s Prayer dan Eternal Life sebagai contoh nyanyian doa, serta melakukan survei respon terhadap jemaat terhadap nyanyian doa tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bukti dan landasan yang kokoh bagi keberadaan dan penggunaan nyanyian doa dalam ibadah komunal, serta hasil dari penelitian ini juga dapat menambah wawasan kepada jemaat tentang nyanyian doa. Dengan pengenalan yang cukup terhadap nyanyian doa maka hal ini dapat membuat jemaat lebih mengapresiasi nyanyian serta dapat menikmati penggunaan nyanyian dalam bentuk doa ketika hal ini diaplikasikan di dalam ibadah komunal. | en_US |