dc.description.abstract | Generasi Z adalah sekelompok orang yang lahir dan hidup dalam rentang sekitar tahun 1995 hingga 2010. Generasi ini memiliki karakteristik yang khusus, terutama di Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama Islam dan merupakan yang terbesar di dunia. Secara umum ada isu mengenai intoleransi dan radikalisme di kalangan Muslim Indonesia berkaitan dengan Generasi Z. Isu ini menimbulkan konflik di dalam interaksi antara kekristenan dengan Muslim di Indonesia. Secara khusus ketika orang Kristen menjalankan tugasnya untuk memberitakan Injil dan melakukan pembelaan iman Kristen atau berapologetika. Berkaitan dengan tugas apologetika, orang percaya perlu melakukan pendekatan-pendekatan tertentu kepada orang yang tidak percaya untuk menyatakan klaim kebenaran iman Kristen.
Penelitian ini mengkaji pendekatan apologetika Kristen secara khusus kepada Generasi Z Muslim di Indonesia dengan suatu kesadaran bahwa generasi ini memiliki karakter yang khas dan isu-isu tertentu yang perlu ditinjau lebih dalam. Bagaimana pendekatan yang relevan untuk konteks Generasi Muslim di Indonesia? Bagaimana karakteristiknya? Upaya pendekatan apa yang telah dilakukan orang-orang Kristen kepada umat Islam di Indonesia? Bagaimana penerapan secara praktis?
Melalui penelitian kepustakaan ini, penulis mengusulkan berbagai pendekatan yang mencakup relasi, naratif, imajinatif, dialogis, dan kultural yang diintegrasikan dengan metode-metode apologetika berdasarkan strategi argumentatifnya. Penulis juga memberikan contoh dan mengusulkan metode prasuposisional yang dapat merangkul pendekatan-pendekatan kontemporer yang relevan bagi konteks Generasi Z Muslim Indonesia. Apologis Kristen dapat mengintegrasikan pendekatan apologetika dengan metode argumentatif, dan membangun relasi yang baik dengan orang-orang dari Generasi Z Muslim, juga mengembangkan keterampilan berbicara secara kreatif dan persuasif. Tidak ada satu pendekatan tunggal yang cocok untuk semua Generasi Z Muslim di Indonesia. Sebagai orang percaya kita perlu hikmat di dalam mempraktikkan pendekatan mana yang paling relevan dan terlebih utama tidak boleh mengabaikan peran Roh Kudus yang menolong baik apologis maupun melembutkan hati orang yang tidak percaya. | en_US |