dc.description.abstract | Semua manusia ingin mencapai kesuksesan. Ketika seseorang ingin mencapai kesuksesan pasti menghadapi kesulitan, hambatan, atau penderitaan. Paul G. Stoltz mengatakan bahwa salah satu faktor penentu kesuksesan adalah Adversity Quotient (AQ). Paulus adalah seorang yang berhasil mencapai kesuksesan, meskipun menghadapi banyak kesulitan, hambatan atau penderitaan. Penelitian ini akan meninjau respons Paulus ketika menghadapi kesulitan.
Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan, apa faktor lain selain AQ yang bisa membuat Paulus bertahan atau berjuang dari serangan musuh? Pertanyaan ini akan dijawab dengan menggunakan metode studi pustaka dari dua variabel perspektif Paulus untuk mengevaluasi faktor penentu kesuksesan, yaitu teks 2 Korintus4:7-12 dan Kisah Para Rasul 27.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AQ saja belum cukup untuk menghadapi serangan musuh, tetapi AQ yang didasarkan pada core belief, yaitu firman Allah dan pengalaman bersama Tuhan adalah aspek penting untuk mencapai kesuksesan. | en_US |