dc.description.abstract | Iman di dalam Kristus adalah hal yang paling penting karena tanpa iman tidak ada
satu orang pun yang layak mendapatkan hidup kekal. Namun menghidupi iman di dalam
Kristus bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk tantangan
dari pihak luar yang tidak menyukai kekristenan. Di Indonesia kekristenan terus
mengalami kondisi yang tidak mudah. Kekristenan menjadi kaum minoritas dan banyak
pihak yang berusaha mempersulit keberadaan gereja masa kini. Hal ini sangat terlihat
jelas ketika banyak gereja yang dibakar, dihancurkan, izin pembangunan dipersulit dan
bahkan orang Kristen mengalami penganiayaan. Dalam hal inilah iman orang Kristen
diuji. Hal serupa juga terjadi di kalangan orang Kristen Yahudi. Itulah sebabnya, penulis
surat Ibrani menuliskan para saksi iman di pasal 11 dengan tujuan untuk menguatkan
setiap pembaca surat pada waktu itu. Para saksi iman telah menunjukkan di mana iman
mereka yang tetap teguh sekalipun harus berada dalam kondisi yang tidak mudah.
Melalui struktur retorik dalam pasal 11, penulis surat berusaha meyakinkan orang
Kristen Yahudi bahwa iman yang mereka miliki di dalam Kristuslah yang akan
menguatkan mereka. Ketika mereka mengarahkan iman kepada Allah dan percaya pada
janji-Nya, maka iman tersebut akan membawa mereka mampu bertahan hingga akhir.
Iman inilah yang akan membawa pada pengertian yang benar akan keberadaan Allah,
iman akan membawa pada ketaatan pada perintah Allah apapun yang terjadi, iman juga
akan membawa keberanian untuk menderita bagi Kristus dan akhirnya iman akan
membawa mereka pada kesempurnaan kekal bersama Allah di surga. Ketika seseorang
telah memiliki iman yang benar di dalam Kristus, maka iman inilah yang akan
memampukannya untuk bertahan dan setia sekalipun banyak tantangan dari luar yang
berusaha melemahkan imannya. | en_US |