Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Suliana
dc.contributor.authorBlegur, Rosaria Imelda
dc.date.accessioned2022-04-06T07:30:17Z
dc.date.available2022-04-06T07:30:17Z
dc.date.issued2012-01
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1456
dc.description.abstractMateri atau harta merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Segala kebutuhan dalam hampir segala aspek dapat terpenuhi karena ada harta atau materi. Namun hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana juga sisi lain dari penggunaan harta atau materi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini ketika seseorang punya pandangan yang salah terhadap harta dan materi maka sisi negatif yang bisa dialami dari harta dan materi adalah kecenderungan untuk jatuh ke dalam pengaruh tantangan zaman yang ada pada masa kini yang merupakan tantangan yang nyata terhadap kehidupan manusia pada zaman ini. Bahkan dalam kehidupan orang percaya pun telah terjerat dalam tantangan zaman yang ada. Bukan lagi orang yang menguasai uang atau harta melainkan uang yang menguasai orang, sehingga berpengaruh pada kehidupan orang percaya dengan menurunnya tingkat pemberian kepada gereja, bahkan juga kepada orang-orang di sekitar yang berada dalam kesulitan hidup. Hal ini disebabkan karena orang lebih mengutamakan kebutuhan hidupnya sendiri, bahkan menjadikan materi atau uang adalah segalanya dalam hidup. Dalam hal yang sama, Yesus pun mengingatkan para murid-Nya untuk tetap mengfokuskan hidup mereka pada harta surgawi dan bukan pada harta duniawi. Apa dan siapa yang menjadi prioritas utama bagi setiap murid Tuhan atau orang-orang percaya dalam menjalani hari-hari hidup, menjadikan perkara-perkara rohani sebagai prioritas utama dan tetap menjaga hati agar tidak jatuh ke dalam “money oriented” dan seharusnya pula berani untuk mendedikasikan seluruh hidup dan semua yang dimiliki untuk dipakai bagi “pelebaran” Kerajaan Allah di tengah dunia ini dan untuk kemuliaan Allah. Melalui pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Matius 6:19-24 telah memberikan penegasan terhadap masalah materialisme pada masa kini. Pengajaran yang telah Yesus berikan ini disesuaikan dengan konteks harta pada zaman itu. Orang Yahudi menganggap bahwa harta sebagai sesuatu yang berkenan kepada Allah. Untuk itulah mereka berusaha untuk mengumpulkan harta di bumi sesuai dengan yang mereka kehendaki. Melalui skripsi ini, penulis ingin menyatakan bahwa pengertian yang utuh tentang kecintaan terhadap harta berdasarkan kitab Matius, di tengah tantangan zaman yang ada pada masa kini merupakan hal yang penting untuk dimengerti oleh setiap orang percaya, sehingga penulis berharap setiap orang percaya dapat taat pada apa yang merupakan perintah dari Tuhan Yesus Kristus untuk mewujudnyatakan kecintaan akan harta surgawi dengan terus terfokus kepada Allah dan kerajaan-Nya di tengah dunia masa kini.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggara Malangen_US
dc.subjecthartaen_US
dc.subjectkepemilikanen_US
dc.subjectKerajaan Surgaen_US
dc.subjectkayaen_US
dc.subjectkemiskinanen_US
dc.subjectperspektifen_US
dc.subjectuangen_US
dc.subjectmengasihi sesamaen_US
dc.subjectInjilen_US
dc.subjectgerejaen_US
dc.subjectorang percayaen_US
dc.subjectharta surgawien_US
dc.subjectharta duniawien_US
dc.subjectmengumpulkanen_US
dc.subjectmemberien_US
dc.subjectpersembahanen_US
dc.subjectfokus hidupen_US
dc.subjectmengasihi Allahen_US
dc.subjectcinta uangen_US
dc.titleKonsep Harta Kepemilikan Dalam Perspektif Kerajaan Surga.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi77201


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record