Show simple item record

dc.contributor.advisorKuswanto, Kornelius
dc.contributor.authorPutri, Maria Oktaria
dc.date.accessioned2022-04-06T06:44:55Z
dc.date.available2022-04-06T06:44:55Z
dc.date.issued2011-11
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1455
dc.description.abstractKredo Israel merupakan suatu pengakuan iman yang sangat penting untuk dipahami karena Kredo Israel merupakan pengakuan iman yang pertama dan diberikan oleh Allah. Kredo Israel tidak hanya berisi pengakuan iman, tapi juga berisi sebuah perintah utama (great commandment) yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya. Kredo Israel juga menjadi “semboyan” atau “slogan” iman. Oleh sebab itu, studi tentang kredo Israel harus dilakukan untuk memahami iman yang Allah kehendaki untuk dimiliki oleh setiap orang percaya. Sejarah Israel adalah satu unsur penting untuk memahami Kredo Israel secara mendalam dan menyeluruh. Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir hingga mereka menuju tanah Kanaan merupakan masa di mana mereka mengalami jatuh bangun dalam iman mereka. Ketegartengkukan mereka membuat Allah harus memberikan hukum-Nya dan diulang lagi dalam bentuk khotbah Musa. Karena mereka akan memasuki tanah perjanjian, maka Allah mengingatkan mereka akan Siapa yang harus menjadi pusat penyembahan mereka dan kepada Siapa mereka harus taat melalui pengakuan iman (TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!; Ul. 6:4). Pengakuan iman ini diikuti oleh perintah utama dalam keseluruhan Alkitab, yaitu mengasihi Allah secara utuh (ay. 5). Kedua ayat tersebut tidak dapat dipisahkan karena ketaatan dan kasih adalah hal yang saling berkaitan erat dan sangat penting. Dalam Perjanjian Baru, Kredo Israel memiliki urgensi sehingga dikutip oleh Tuhan Yesus (Mat. 22:37-38; Mrk. 12:29-30) dan seorang ahli Taurat (Luk. 10:27). Kekontinuitasan Kredo Israel dari zaman Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru menunjukkan bahwa Kredo Israel pun tetap berlaku bagi orang percaya di zaman pascamodern. Hal ini dikarenakan zaman ini tidak lagi mempercayai adanya kebenaran mutlak dan Allah sebagai pribadi yang esa. Kaum pascamodern menganggap bahwa semua kebenaran itu relatif dan dapat berubah sesuai dengan diri manusia. Allah yang esa mulai digantikan oleh diri manusia dan hal-hal lainnya yang memuaskan keinginan manusia. Pascamodernisme berusaha untuk memudarkan esensi dari Kredo Israel ini dan menghancurkan kekristenan dengan terlebih dahulu menyerang iman Kristen. Dengan demikian, Kredo Israel sangat dibutuhkan untuk mengingatkan kembali akan esensi dari iman yang Allah kehendaki. Orang percaya harus bertindak untuk menjunjung iman Kristen yang sejati dengan melakukan tindakan kasih kepada Allah dan sesama di tengah-tengah zaman pascamodern yang semakin membahayakan iman Kristen.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggara Malangen_US
dc.subjectKredo Israelen_US
dc.subjectAllah yang esaen_US
dc.subjecttaaten_US
dc.subjectkasihen_US
dc.subjectimanen_US
dc.subjectpascamodernen_US
dc.titleStudi Tentang Kredo Israel Menurut Ulangan 6:4-5 dan Implikasinya Bagi Iman Kristen di Zaman Pascamodern.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record