dc.description.abstract | Setiap manusia pasti pernah berada di suatu kondisi ketika dirinya mengalami masalah dalam hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, umumnya, manusia membutuhkan pertolongan dari orang lain berupa penguatan dan penghiburan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah melalui pelayanan pastoral, yaitu sebuah pelayanan untuk memulihkan jiwa seseorang.
Dalam gereja, pelayanan pastoral dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya seperti visitasi, konseling pribadi, dan ibadah. Sayangnya, pelayanan pastoral dalam ibadah sering kali dilupakan. Bahkan, tidak jarang pelayanan pastoral dan ibadah dipandang sebagai dua hal yang terpisah. Hal ini terjadi setidaknya karena dua hal. Pertama, adanya pandangan bahwa pelayanan pastoral lebih berfokus kepada manusia sehingga berbeda dengan ibadah yang berfokus kepada Allah. Kedua, adanya suatu pandangan bahwa pelayanan pastoral hanya dapat dilakukan secara personal, berbeda dengan ibadah yang dilakukan secara komunal.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis ingin memperlihatkan bahwa pelayanan pastoral dan ibadah sebenarnya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Selain itu, penulis juga ingin menunjukkan bagaimana pelayanan pastoral diwujudnyatakan dalam ibadah melalui liturgi yang merupakan alat atau kendaraan dalam ibadah. Pada akhirnya, penelitian yang dilakukan secara kepustakaan ini akan memaparkan contoh-contoh dari berbagai elemen atau tindakan dalam liturgi untuk menunjukkan adanya pelayanan pastoral yang terjadi dalam ibadah. | en_US |