Analisis Perbandingan Efektivitas Khotbah Deduktif dan Khotbah Induktif Bagi Pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif Surabaya
Abstract
Di antara dua bentuk khotbah yang umum yaitu deduktif dan induktif, para ahli homiletika memiliki pandangan yang berbeda soal bentuk mana yang dinyatakan efektif bagi pendengar masa kini. Sebagian ahli menyatakan bahwa khotbah induktif lebih efektif sehingga khotbah bentuk deduktif tidak sesuai lagi bagi pendengar khususnya di era pascamodern. Sebaliknya, sebagian ahli lain tetap menggunakan bentuk khotbah deduktif dan menganggap revolusi berupa bentuk khotbah baru yaitu induktif tidak pernah ada. Sebagian ahli lainnya terbuka untuk keduanya, artinya mereka cukup memiliki perhatian terhadap arah gerakan bentuk khotbah induktif, tetapi tidak serta merta meninggalkan bentuk khotbah deduktif. Adanya penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas kedua bentuk khotbah di tempat peneliti melayani. Pendengar khotbah di gereja ini telah terbiasa dengan bentuk khotbah deduktif, mereka juga memiliki pola pikir yang sistematis. Dari fakta lapangan tersebut, penulis mempertanyakan apakah terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah deduktif dan khotbah induktif bagi pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif Surabaya. Berdasarkan ulasan teori dari literatur dan analisis peneliti terhadap karakteristik pendengar, peneliti membuat hipotesis bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah deduktif dan khotbah induktif bagi pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif Surabaya.
Untuk menguji hipotesis tersebut maka peneliti mendesain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini, responden mengisi kuesioner penilaian evaluatif dengan skala likert penilaian 1 hingga 5. Data dari penilaian tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan teknik analisis uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P yang menunjukkan perbedaan keduanya sebesar 0,548 (p > 0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah deduktif dan khotbah induktif. Dari hasil akhir ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti benar, yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah induktif dan khotbah deduktif bagi pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif, Surabaya. Kedua bentuk khotbah yang didengar oleh jemaat mendapatkan penilaian rata-rata di atas 64, artinya pendengar setuju bahwa dua khotbah tersebut efektif bagi mereka. Dari penilaian tersebut, peneliti mendapati bahwa baik khotbah induktif maupun khotbah deduktif, keduanya efektif bagi pendengar